Sisa Abu Gunung Kelud Lebih Berbahaya Saat Kemarau  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 10 Maret 2014 18:12 WIB

Suasana jalan Malioboro tertutup abu vulkanik gunung Kelud, Yogyakarta (14/2/2014). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sisa debu vulkanis Gunung Kelud yang masih bertebaran di jalan kota dan perkampungan di Kota Yogyakarta hingga menjelang musim kemarau ini justru makin berbahaya bagi kesehatan. “Jika abai, debu ini justru lebih berbahaya karena sudah tidak ada penghalangnya untuk lebih cepat masuk saluran pernapasan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Vita Yulia, Senin, 10 Maret 2014.

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sempat mencatat sekitar 2.000 warga sudah terkena gangguan pernapasan selama sepekan, sejak abu Kelud mengguyur pada 14 Februari 2014. “Itu pun ketika debu yang ada pergerakannya masih terhambat karena sering tergumpal air hujan. Sekarang tidak ada hujan, pergerakan debu semakin cepat,” ujarnya.

Dari pantauan Tempo, hingga memasuki Maret 2014, sejumlah tumpukan kantong debu vulkanis masih terlihat di beberapa perkampungan dan belum terangkut. Debu yang beterbangan akibat disapu angin juga masih mengumpul pekat di tepi dan bagian tengah sejumlah jalan utama, seperti Kecamatan Keraton, Umbulharjo, Mergangsan, dan Wirobrajan.

Dinas Kesehatan minta warga tetap memakai masker. “Karena, sebenarnya debu ini masih cukup banyak volumenya, hanya tersebar karena lebih banyak berpindah mengikuti angin,” kata Vita.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta Agus Winarto menuturkan Senin, 10 Maret 2014, merupakan hari terakhir program pembersihan abu Kelud. Dia mengakui belum semua karung abu terangkut karena terbatasnya armada dan pendanaan. “Tapi, dari seluruh wilayah, sudah 90 persen abu Kelud di perkotaan sudah bisa dibersihkan, hanya tinggal sisanya yang bisa dilakukan dengan gotong royong warga,” ujarnya.

Tumpukan karung abu Kelud di kantor BPBD DIY pun sudah mulai tampak berkurang diangkut ke berbagai lokasi. Salah satunya ke kawasan Terminal Giwangan, Kota Yogyakarta, sedangkan sisanya diambil oleh perguruan tinggi dan warga untuk keperluan pupuk.

PRIBADI WICAKSONO




Berita Terpopuler
5 Akal Bulus Sejoli Pembunuh Ade Sara
Potongan Bodi Malaysia Airlines Ditemukan
Sejoli Bersaing Siksa Ade Sara

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya