Presiden Susilo Bambang Yudoyono meninggalkan lokasi posko penampungan pengungsi korban letusan Gunung Kelud di Desa Segaran, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, (17/2). TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Batu - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono makan bersama dengan para pengungsi Gunung Kelud di Gelanggang Olahraga Ganesha. Nasi bungkus dengan lauk oseng-oseng terong dan mi menjadi menu makan siang di penampungan pengungsi. "Menunya sama, minumnya sama. Bungkus dan nampannya juga sama dengan kita semua," kata juru bicara Pemerintah Kota Batu, Sinal Abidin, Selasa, 18 Februari 2014. (baca: Acuhkan Perintah SBY, Korban Kelud Pulang ke Rumah)
SBY duduk sederet bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko. Sedangkan di sampingnya, Ibu Negara Ani Yudhoyono berdampingan dengan istri Gubernur Jawa Timur Nina Soekarwo dan istri Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. Sambil menikmati makan siang, para pengungsi menghibur diri dengan menyanyikan lagu campursari berjudul Perahu Layar.
Sinal pun memberikan motivasi para pengungsi agar tetap semangat dalam menghadapi bencana alam letusan Gunung Kelud. "Bencana juga berkah. Jika Gunung Kelud tak meletus, tak bisa bertemu Presiden. Tetap bersyukur," katanya.
Presiden dan para pengungsi juga dihibur oleh seorang anak pengungsi yang menyanyikan lagu Oplosan sambil menari hula hoop. Presiden SBY pun tampak terhibur dan tersenyum simpul dengan penampilannya. Sedangkan para pengungsi lain tampak menikmati dengan berjoged. (baca: Sambut SBY, Siswa SD Korban Kelud Berdiri 2 Jam)