Soal KBS, Aktivis Kritik Kementerian Kehutanan  

Reporter

Kamis, 13 Februari 2014 20:11 WIB

Sejumlah siswa melakukan aksi kepedulian satwa di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS), (21/01). Aksi kepedulian oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 4 Pucang sebagai bentuk keprihatinan atas banyaknya satwa mati di KBS. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) menyesalkan sikap Kementerian Kehutanan yang lamban dalam penyerahan izin pengelolaan KBS. "Sudah hampir tiga pekan sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan mandat pengelolaan KBS kepada Pemerintah Kota Surabaya. Namun surat resmi dari Kementerian Kehutanan terlambat datang," kata Direktur Program Yayasan Kehati Arnold Sitompul di kantornya, Kamis, 13 Februari 2014.

Polemik tersebut menimbulkan penderitaan pada satwa penghuni KBS. "Selama menunggu surat itu, tiga hewan mati, yaitu kijang betina, komodo, dan harimau putih," ujarnya. Jumlah itu menambah deretan kematian di KBS. Tahun ini saja, kata dia, ada 30 satwa yang mati. Surat tersebut akhirnya mendarat di Surabaya, kemarin.

Padahal, ujar Sitompul, kebun binatang berperan dalam penyelamatan keanekaragaman hayati. "Membiarkan pengelolaan KBS terbengkalai menunjukkan ketidakseriusan Indonesia dalam penyelamatan keanekaragaman hayati," katanya.

“Kita seharusnya bertindak cepat untuk menyelamatkan KBS lewat restorasi manajemen yang komprehensif,” kata Sitompul. Kebun binatang, selain memiliki peran strategis dalam pendidikan dan penyadaran, juga merupakan wadah menyelamatan satwa yang hampir punah untuk dikembalikan ke alam dengan captive breeding programs.

Hal ini pernah terjadi, misalnya, saat populasi jalak bali di alam hampir punah. Kerja sama American Association of Zoological Park and Aquaria (AAZPA) dengan pemerintah Indonesia pernah mengembalikan beberapa pasang jalak bali ke alam cukup sukses memulihkan kondisi populasi alam. "Kebun Binatang Surabaya ikut berperan aktif dalam program Bali Starling Project ini," kata Sitompul.

Contoh lain yang tak kalah penting adalah pada saat Cincinnati Zoo mengirimkan kembali badak sumatera jantan ke Sumatran Rhino Sanctuary di Taman Nasional Way Kambas tahun 2001 untuk mensukseskan program Captive Breeding Badak Sumatera yang populasinya di alam sudah semakin langka. Hasil perkawinan badak jantan bernama Andalas dan betina bernama Ratu berhasil melahirkan seekor anak badak jantan pada 2012. “Ini salah satu bukti nyata bahwa kebun binatang memiliki peran strategis dalam penyelamatan satwa langka,” kata Sitompul.

REZA MAULANA




BERITA LAINNYA
Quraish Shihab: Salat Berhadiah Boleh untuk Anak
Di Bengkulu Ada Lomba Salat Jemaah Berhadiah Mobil
Video Ustad Hariri di Youtube Bikin Geger
Ketika Jokowi Jadi Jago Kluruk...
Diduga Kado Adik Atut, KPK Sita Mobil Jennifer Dunn

Berita terkait

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.

Baca Selengkapnya

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi

27 Juli 2020

Hari Ini Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi

Pengunjung Kebun Binatang Surabaya yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius akan diminta menuju ruang pelayanan kesehatan

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Surabaya Buka awal Juli 2020, Cuma 3 Jam

26 Juni 2020

Kebun Binatang Surabaya Buka awal Juli 2020, Cuma 3 Jam

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini masih mematangkan prosedur protokol kesehatan di Kebun Binatang Surabaya.

Baca Selengkapnya

Risma Beri Nama Bayi Gajah Kebun Binatang Surabaya Dumbo

31 Juli 2019

Risma Beri Nama Bayi Gajah Kebun Binatang Surabaya Dumbo

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memberi nama Dumbo pada bayi gajah Sumatera yang lahir di Kebun Binatang Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.

Baca Selengkapnya

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.

Baca Selengkapnya