Ketua Komisi Yudisial Sesalkan Penolakan DPR

Reporter

Rabu, 5 Februari 2014 06:14 WIB

Calon Hakim Agung, Sunarto (kiri) dan Maria Anna Samiyati, berbincang usai mengikuti tes calon hakim Agung di Komisi III, DPR, Jakarta (23/1). Dalam seleksi ini tiga calon hakim agung yang diseleksi komisi bidang hukum yaitu Maria Anna Samiyati, Suhardjono dan H.Sunarto diminta untuk membuat makalah. TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO , Jakarta:- Ketua Komisi Yudisial Suparman Marzuki sangat menyesalkan penolakan tiga calon hakim agung oleh Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat. Suparman menyebut, penolakan tersebut akan mempengaruhi ritme kerja Mahkamah Agung yang sudah kekurangan hakim agung. "Proses di DPR terlalu sederhana untuk simpulkan tiga calon itu tak berkualitas," kata Suparman, saat dihubungi, Selasa, 4 Februari 2014.

Selain itu, tiga calon hakim agung yang diajukan KY ke DPR sudah tersaring dari 60 calon hakim agung, dengan sistem seleksi yang sangat ketat. "Prosesnya juga panjang, 6 bulan, menghabiskan biaya Rp 3 miliar," kata Suparman.

Menurut Suparman, selain tes kesehatan, psikotes, self assesment, dan wawancara dengan pakar hakim agung dan 7 komisioner KY, para calon hakim agung juga diinvestigasi. Salah satu yang diinvestigasi adalah integritas para calon hakim agung. "Sudah kami lacak, dan merekalah yang terbaik," kata dia.

Suparman mengatakan, KY sudah menjelaskan berkali-kali mekanisme seleksi calon hakim agung ini ke DPR. Para anggota DPR, kata Suparman, mengerti dan memahami panjangnya proses seleksi tersebut.

Dengan ditolaknya tiga calon hakim agung tersebut, maka KY akan segera membuka lowongan untuk menseleksi ulang calon hakim agung. "Ini ada tambahan karena MA sudah menyurati kami, ada 4 hakim agung yang akan pensiun tahun ini," kata dia.
Berdasarkan hasil voting, Komisi Hukum DPR menolak tiga calon hakim agung yang disodorkan oleh KY. Dari 48 anggota dewan yang hadir, hakim Suhardjono mendapatkan 3 suara setuju, 44 suara tidak setuju, dan 1 abstain. Hakim Maria Anna Samyati juga memperoleh jumlah suara yang sama dengan Suhardjono. Adapun hakim Sunarto meraup 5 suara setuju, 42 suara setuju, dan 1 abstain.

Pieter mengatakan, dia sudah memberikan banyak pernyataan kepada pimpinan dan anggota yang lain bahwa dalam proses pemilihan calon hakim agung akan dilakukan secara objektif. "Tidak ada lagi yang namanya kompromi-kompromi. Kecuali hasil di lapangan seperti apa," ujar Pieter.

Menurut Pieter, Suhardjono, Maria, dan Sunarto memang tidak mempunyai kualitas yang mumpuni untuk menjadi hakim agung. "Terbukti dalam fit and proper test. Hasilnya memang mengecewakan," tutur Pieter.

TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

Triyono Martanto Cerita soal 4 Kali Ikut Seleksi Hakim Agung hingga Jawab Dugaan Plagiarisme

28 Maret 2023

Triyono Martanto Cerita soal 4 Kali Ikut Seleksi Hakim Agung hingga Jawab Dugaan Plagiarisme

Triyono Martanto saat mengikuti sesi uji kepatutuan dan kelayakan di DPR bercerita 4 kali ikut seleksi hakim agung hingga menjawab dugaan plagiarisme

Baca Selengkapnya

Dimyati dan Gazalba Tersangka, Komisi Yudisial Perketat Rekrutmen Seleksi Calon Hakim Agung

28 Desember 2022

Dimyati dan Gazalba Tersangka, Komisi Yudisial Perketat Rekrutmen Seleksi Calon Hakim Agung

Komisi Yudisial akan memperketat seleksi calon hakim agung setelah mencuatnya kasus suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung

Baca Selengkapnya

DPR Resmi Setujui Dua Calon Hakim Agung dan Dua Calon Hakim Ad Hoc Tipikor

30 Juni 2022

DPR Resmi Setujui Dua Calon Hakim Agung dan Dua Calon Hakim Ad Hoc Tipikor

Arsul Sani menyebut selain rekam jejak calon hakim agung, DPR juga mempertimbangan soal pandangan kebangsaan dan kecenderungan radikalisme

Baca Selengkapnya

Harun Al Rasyid akan Minta Pendapat Kapolri Bila Terpilih Menjadi Hakim Agung

30 Desember 2021

Harun Al Rasyid akan Minta Pendapat Kapolri Bila Terpilih Menjadi Hakim Agung

"Saya akan mengikuti semua arahan dan petunjuk Bapak Kapolri," kata Harun Al Rasyid soal seleksi Hakim Agung.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Harun Al Rasyid Bikin Persiapan Khusus Seleksi Hakim Agung

30 Desember 2021

Eks Penyidik KPK Harun Al Rasyid Bikin Persiapan Khusus Seleksi Hakim Agung

Harun Al Rasyid mengatakan harus melakukan persiapan khusus untuk menghadapi seleksi lanjutan calon Hakim Agung di Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Eks Raja OTT KPK Harun Al Rasyid Lolos Seleksi Awal Calon Hakim Agung

30 Desember 2021

Eks Raja OTT KPK Harun Al Rasyid Lolos Seleksi Awal Calon Hakim Agung

Harun Al Rasyid lolos seleksi administrasi calon hakim agung di Mahkamah Agung. Dia lolos bersama 52 calon hakim agung lainnya untuk kamar pidana.

Baca Selengkapnya

Koalisi Sipil Sorot Rekam Jejak 3 Calon Hakim Agung Pilihan DPR

22 September 2021

Koalisi Sipil Sorot Rekam Jejak 3 Calon Hakim Agung Pilihan DPR

Koalisi Pemantau Peradilan menyoroti tiga calon hakim agung yang dipilih oleh DPR.

Baca Selengkapnya

Komisi Hukum DPR Setujui 7 Calon Hakim Agung, Siapa Saja Mereka?

21 September 2021

Komisi Hukum DPR Setujui 7 Calon Hakim Agung, Siapa Saja Mereka?

Komisi Hukum atau Komisi III DPR telah menyetujui tujuh nama calon hakim agung. Simak nama-namanya.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tanya Pengalaman Calon Hakim Agung Dwiarso Tangani Kasus Ahok

20 September 2021

Anggota DPR Tanya Pengalaman Calon Hakim Agung Dwiarso Tangani Kasus Ahok

Calon hakim agung kamar pidana Dwiarso Budi Santiarto ditanya pengalamannya dalam memutus sejumlah perkara, salah satunya yang melibatkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca Selengkapnya

DPR Putuskan Rapat Tertutup Bahas Calon Hakim Agung

17 September 2021

DPR Putuskan Rapat Tertutup Bahas Calon Hakim Agung

Komisi Hukum memutuskan mengadakan rapat tertutup membahas calon hakim agung. Komisi Yudisial sudah menyerahkan 11 nama calon hakim.

Baca Selengkapnya