Sejumlah siswa melakukan aksi kepedulian satwa di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS), (21/01). Aksi kepedulian oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 4 Pucang sebagai bentuk keprihatinan atas banyaknya satwa mati di KBS. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya akan memeriksa kembali dokter hewan Kebun Binatang Surabaya, Kamis, 30 Januari 2014. Pemeriksaan itu terkait dengan pemeriksaan histopatologis Michael, singa jantan KBS yang mati tergantung pada 7 Januari 2014 lalu.
"Kamis ini kami panggil dokter Liang, dokter Rahmat dan dokter yang melakukan uji laboratorium," kata Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris I Kade Bagus kepada Tempo, Selasa, 28 Januari 2014.
Menurut Kade, panggilan ditujukan kepada Direktur Operasional Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS Liang Kaspe, Kepala Kesehatan Hewan Rahmat Suharta dan Ketua Unit Layanan Pemeriksaan Laboratoris, Konsultasi dan Pelatihan Fakultas Kedokteran Hewan Unair Hani Plumeriastuti.
Liang dan Rahmat akan dimintai penjelasannya soal keterangan tidak benar pada saat penyelidikan 7 dan 8 Januari 2014 lalu. Saat itu, Liang menjelaskan sudah mengirim sampel organ Michael ke Universitas Airlangga. Padahal, organ itu baru diterima Unair pada 9 Januari 2014.
Selain itu, polisi juga hendak mempertanyakan alasan Liang dan Rahmat yang tidak meminta pemeriksaan histotoxic pada Michael. "Histotoxic ini perlu untuk mengetahui kandungan racun di tubuh Michael," kata Kade.
Sedangkan pihak Unair diperlukan keterangannya terkait hasil histopatologis. Seperti diketahui pemeriksaan histopatologis menyatakan adanya pembendungan pembuluh darah pada Michael. Perubahan jaringan pada keempat organ Michael, yaitu paru, hati, jantung dan limpa tidak dideteksi secara rinci karena sudah mengalami pembusukan atau autolysis post mortum.
Tempo belum mendapatkan konfirmasi dari Liang Kaspe. Telepon selulernya tidak diangkat. Liang juga tidak berada di kantornya di Rumah Sakit Hewan Setail Surabaya.
Menurut petugas rumah sakit, Liang sudah tidak masuk dalam beberapa hari ini karena sedang ada di luar negeri. "Sudah beberapa hari ini tidak masuk. Belum tahu kapan kembali karena katanya ke luar negeri," ujar petugas tersebut.