Presiden Susilo bambang Yudhoyono bersama Menlu Marty Natalegawa saat mengamati banjir yang melanda di sekitar Istana Negara, Jakarta. (17/1). (AP Photo/Presidential Secretariat, Dudi Anung)
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak berkantor di Istana Negara, Jakarta, ketika banyak wilayah di Ibu Kota dilanda banjir. Berdasarkan agenda yang disebarkan petugas protokoler dan Biro Pers Kepresidenan, SBY dan Ibu Negara, Kristiani Herawati, memiliki acara internal.
Hingga siang ini, belum ada staf lembaga kepresidenan yang dapat memberi konfirmasi perihal keberadaan dan kegiatan yang dilakukan SBY pascabanjir di Ibu Kota yang merendam 31 kelurahan. Biro Pers sendiri menyatakan tak mengetahui keberadaan Presiden secara detail.
"Yang pasti tak ada di Istana, Mas," kata pegawai bagian Biro Pers, Rhina Anita, melalui pesan pendek, Senin, 13 Januari 2014.
Hingga sore, tak nampak tanda-tanda SBY akan datang ke Istana Negara. Aktivitas petugas protokoler juga tak menunjukkan persiapan SBY bakal meninjau wilayah yang dilanda banjir.
Pos jaga Pasukan Pengaman Presiden yang terletak di dekat ruang wartawan Istana nampak kosong. Pos yang hanya terdiri atas sebuah meja dan dua kursi tersebut biasanya diisi satu atau dua anggota Paspampres saat Presiden atau Ibu Negara sedang berada di kawasan Istana.
Pada tahun lalu, SBY melakukan kunjungan ke berbagai lokasi banjir. Ketika itu, banjir juga masuk ke Istana Negara. SBY memantau banjir bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.