Mega Tolak Penghapusan Pilkada Langsung  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Senin, 9 Desember 2013 14:20 WIB

Megawati Soekarnoputri. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, tak setuju dengan rencana penghapusan pemilihan kepala daerah secara langsung oleh rakyat. Dia berpendapat penghapusan itu merusak esensi reformasi karena mengurangi hak rakyat untuk memilih. "Kalau dikembalikan seperti dulu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang memilih, buat apa ada reformasi?" kata Mega ketika ditemui seusai membuka rapat kerja Fraksi PDI Perjuangan, Senin, 9 Desember 2013.

Mega mengatakan reformasi memberikan kesempatan rakyat untuk memilih sendiri pemimpinnya, mulai dari tingkat wali kota/bupati, gubernur sampai presiden. Kalau alasan penghapusan karena politik uang, Mega mempertanyakan kepastian tak ada transaksional jika pemilihan dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Menurut Mega, ada empat hal yang dianggap menjadi masalah dalam pemilihan langsung. Empat hal tersebut antara lain penyelenggara pemilu yang tak netral, data hasil pemilihan dipermainkan, permainan intelijen mengetahui kondisi lawan politik dan calon pemilih, politik uang membeli suara rakyat yang biasanya dilakukan oleh calon petahana. "Apa ada yang menjamin kalau pemilihan langsung dihapus, maka empat itu tidak ada," ujarnya.

Dia mengkhawatirkan empat hal itu pasti juga ada ketika parlemen daerah yang menentukan pemimpin. Hanya saja, ujar Mega, jumlah yang melakukan lebih sedikit dan hanya menguntungkan beberapa orang saja.

Proses pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) kini telah memasuki tahap lobi. Ada empat isu yang masih belum menemukan kesepakatan di antara fraksi-fraksi. Salah satunya ialah terkait mekanisme pemilihan. Pemerintah mengusulkan agar pilkada gubernur, bupati dan wali kota diselenggarakan di DPRD. Artinya, pilkada langsung diusulkan untuk dihentikan.

SUNDARI

Berita terkait

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

22 Agustus 2016

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

Bawaslu telah meminta Mendagri Tjahjo Kumolo untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan dana hibah pengawasan pilkada 2015.

Baca Selengkapnya

KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

12 Juli 2016

KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

Hadar bakal meminta bantuan Direktorat Pendudukan dan Catatan Sipil memastikan keberadaan pendukung calon perseorangan.

Baca Selengkapnya

Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

29 Juni 2016

Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

KPK melakukan penelitian dengan mewawancarai 286 calon yang kalah pada pilkada. Ini temuannya.

Baca Selengkapnya

Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

19 Juni 2016

Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

Polisi mengevakuasi anggota KPUD Muna keluar dari TPS sambil melepaskan tiga tembakan ke udara.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

19 Juni 2016

Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

Ini merupakan pemungutan suara ulang yang kedua kali akibat saling gugat dua pasangan calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

6 Juni 2016

Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

Bawaslu kini bisa memeriksa kasus politik uang dalam pilkada.

Baca Selengkapnya

Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

6 Juni 2016

Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

Pendukung Garin menilai seharusnya DPR sebagai wakil rakyat membuat aturan yang lebih bermutu.

Baca Selengkapnya

Disahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik  

5 Juni 2016

Disahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik  

Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai, ada persoalan yang akan terjadi seusai DPR mengesahkan UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Pilkada Akhirnya Disahkan, Ini Reaksi PKS  

2 Juni 2016

Undang-Undang Pilkada Akhirnya Disahkan, Ini Reaksi PKS  

PKS sebelumnya menilai anggota DPR yang maju ke pilkada tak perlu mundur dari keanggotaan di Dewan, melainkan hanya perlu cuti.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan Undang-Undang Pilkada

2 Juni 2016

DPR Sahkan Undang-Undang Pilkada

DPR akhirnya mengesahkan undang-undang tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota dalam sidang paripurna hari ini.

Baca Selengkapnya