TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, mengatakan salah satu masalah bangsa sekarang ini adalah ketidakpercayaan masyarakat kepada institusi publik.
"Lalu saya berpikir, itu tata pemerintahan, siapa yang akan kita ikuti? Yang akan mengayomi kita? Yang akan melakukan apa yang rakyat kehendaki?" kata Mega, di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Sabtu, 30 November 2013.
Mega lantas memuji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Menurut dia, Jokowi telah menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin.
"Begitu Pak Jokowi saya suruh sebagai kader partai masuk ke Jakarta dan ketika dengan cara beliau yang tadinya menurut banyak orang aneh, blusak-blusuk, padahal menurut saya itu lah memang tugas kita sebagai bagian dari seorang pemimpin," ia menjelaskan. "Harus dekat kepada rakyatnya, harus bisa mengerti apa yang dikehendaki oleh rakyatnya."
Kemudian, Mega tiba-tiba berbicara mengenai calon presiden. Menurut dia, sekarang ini begitu banyak tokoh yang ingin menjadi presiden. Namun, ia mempertanyakan kualifikasi bagi seseorang yang ingin menjadi presiden. "Apakah dia pernah keliling Indonesia? Sudah berapa banyak tempat di Indonesia ini yang dia datangi?" ucapnya.
Pidato Megawati ini disampaikan dalam Serial Seminar Dewan Guru Besar Universitas Indonesia, di Aula Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta. Di hari terakhir serial seminar bertema "Indonesia Menjawab Tantangan Kepemimpinan Menuju Bangsa Pemenang" ini, Mega didaulat menjadi pembicara bersama Jokowi.
PRIHANDOKO
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaSetya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019
27 Maret 2017
Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019
22 Maret 2017
Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini
Baca SelengkapnyaTiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses
16 Januari 2017
RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?
10 September 2015
Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri
28 Oktober 2014
Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi
13 Oktober 2014
Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.
Baca SelengkapnyaFahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR
9 Oktober 2014
"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata
Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari
langsung menjadi lewat MPR.
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi
30 September 2014
Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.
Baca Selengkapnya