Penembakan Mojokerto Bermotif Dendam ke Polisi  

Reporter

Senin, 4 November 2013 19:24 WIB

ilustrasi penembakan. haihoi.com

TEMPO.CO, Mojokerto - Penembakan salah sasaran yang terjadi di Mojokerto, Jawa Timur, pada 2 September 2013 lalu diduga bermotif balas dendam ke polisi. Tersangka penembakan adalah perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) berpangkat kapten, yakni Kapten (Inf) Wari Hartono.

Wari sebenarnya mencari anggota Kepolisian Resor Mojoketo Kota, Brigadir Polisi Zulfadli Saomaroma alias Fadli. Namun dia salah sasaran karena yang ditembak justru warga sipil bernama Fahmi Baharun. Fahmi ditembak di rumah kontrakannya di Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Rumah tersebut sebelumnya memang dihuni Fadli. Tersangka mengira Fadli masih tinggal di rumah kontrakan tersebut, padahal sudah pindah.

Wari saat ini menjabat Perwira Seksi Intelijen Komdo Distrik Militer 1007/ Banjarmasin. Sebelum ke Banjarmasin, tersangka sempat menjabat Pasi Intelijen Batalyon Infantri (Yonif) 503 Mojokerto. Dalam melancarkan aksinya, Wari dibantu tiga tersangka warga sipil, yakni Munif, Anif, dan Sodikin. Ketiganya warga Mojokerto. Sore tadi Wari menjalani rekonstruksi di Pasuruan dan Mojokerto dengan kawalan petugas Pomdam V/Brawijaya dan Subdenpom V/2/1 Mojokerto.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris I Gede Suartika, tiga tersangka warga sipil adalah teman baik Wari. Menurut pengakuan tiga tersangka tersebut, Wari menembak untuk membalaskan dendam Munif dan Anif. "Munif dan Anif katanya pernah dipukuli Fadli saat ditahan dalam sebuah kasus," kata Gede, Senin, 4 November 2013.

Mendengar cerita itu, Wari berniat membalaskan dendam Munif dan Anif ke Fadli. Wari dan tiga temannya kemudian mengatur rencana balas dendam di sebuah vila di kawasan Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. "Wari dan tiga tersangka sipil ini teman baik, makanya Wari bersedia membalaskan dendam mereka ke Fadli," ujar Gede.

Soal pemukulan kepada Munif dan Anif oleh Brigadir Fadli saat dalam penahanan, menurut Gede, hal itu tidak mungkin dilakukan. "Dalam prosedur, hal seperti itu tidak diperkenankan," katanya. Gede tidak menjelaskan kasus pidana apa yang pernah melibatkan Munif dan Anif.

Soal kepemilikan pistol yang digunakan Wari untuk menembak, menurut Gede, para tersangka saling menuduh. "Munif mengaku itu milik Wari dan Wari mengaku itu milik Munif," katanya. Penyidik Polres Mojokerto telah meminta keterangan kepada Wari dan tiga tersangka sipil lainnya. "Semua tersangka sudah kami mintai keterangan," ujarnya.

Kepala Polres Mojokerto Ajun Komisaris Besar Muji Ediyanto mengatakan, penyidikan kasus tersebut melibatkan penyidik polisi militer. "Tiga tersangka yang sipil ditangani polres sedangkan yang oknum TNI ditangani Pomdam," ujarnya.

Atas keterlibatannya dalam pembunuhan berencana itu, Munif, Anif, dan Sodikin dijerat Pasal 55 juncto Pasal 56 juncto Pasal 57 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Ancaman pidananya penjara maksimal 15 tahun.

Ketiganya juga dijerat Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951 karena ikut menyimpan senjata api tanpa izin baik sebelum dan sesudah digunakan untuk kejahatan. Ancaman pidananya adalah hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara maksimal 20 tahun.

Sedangkan tersangka Wari bisa dikenai tindak pidana pembunuhan berencana sebagaimana diatur pasal 340 KUHP dengan ancaman pidana hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara maksimal 20 tahun.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

1 hari lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

6 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

7 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

10 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

11 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

11 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

11 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

11 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya