Jokowi Setuju Monas Jadi Markas Tank  

Reporter

Jumat, 1 November 2013 14:23 WIB

Ekspresi Jokowi saat mengikuti acara "Meeting of The Governors and Mayors of the Capitals ASEAN" di JW Mariot Hotel, Jakarta, (19/09). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menanggapi positif ajakan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman untuk membangun pertahanan ibu kota Indonesia. Jokowi, sapaan Joko Widodo, pun setuju jika beberapa lokasi di Jakarta dimanfaatkan sebagai sarana pendukung alat utama sistem persenjataan milik TNI.

Saat disinggung di mana saja lokasi itu, Jokowi tak mau menjawab banyak. "Tata ruang pertahanan kok dibuka, ya ketahuan dong di mana kita taruh tank," kata mantan Wali Kota Surakarta itu di acara bakti sosial TNI Angkatan Darat, Jakarta, Jumat, 1 November 2013.

Meski begitu, dia mengaku sudah membicarakan segala rencana pembangunan sistem pertahanan ibu kota ini. Bahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan TNI AD akan memulai pembangunan tahun depan.

Salah satunya, membangun ruang bawah tanah yang berukuran sangat besar di bawah Monumen Nasional. Sesuai rencana ruangan bawah tanah itu bisa menyimpan sejumlah tank milik TNI AD, termasuk tank terbaru mereka, Leopard bekas Jerman. "Tapi saya tidak bicara di mana menaruh tank dan lainnya, itu ditentukan KSAD."

Selain itu, Jokowi juga berencana menggunakan jalan tol Jagorawi untuk sarana pertahanan ibu kota. Jalan yang panjang dan lebar bisa dimanfaatkan untuk tempat pendaratan darurat pesawat milik TNI AU. "Tapi masih ada masalah tiang-tiang listrik, nanti bisa disesuaikan," kata dia.

Bahkan Jokowi juga bakal memanfaatkan pembangunan perumahan murah seluas 200 hektare di wilayah Marunda, Jakarta Utara. Selain perumahan, Pemprov DKI akan membangun akses ke pantai utara Jakarta sebagai lalu lintas tank-tank amfibi.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman mengajak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun sistem pertahanan ibu kota negara. Rencana ini pernah diajukan Budiman kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat masih menjabat Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan.

Budiman mengatakan bahwa pada masa mendatang, sasaran strategis musuh adalah pusat pemerintah dan pusat perekonomian. Jelas lokasi sasaran itu adalah Jakarta. "Jadi tidak seperti dulu perang di hutan."

INDRA WIJAYA

Berita populer:
Andi Ayyub Sesumbar Tak Ada yang Berani Menangkap
Ulah Roy Suryo di Garuda Versi Ajudan
Rumah Mewah Heru Sulastyono Bertebaran di Serpong
Perusakan Rumah, Sopir Adiguna Sutowo Tersangka
Istri-istri Para Koruptor

Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

12 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

13 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

15 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

16 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

18 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

19 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

19 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

20 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

21 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

21 jam lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya