Demokrat Diserang, SBY: Kader Jangan Tiarap  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 26 Oktober 2013 13:39 WIB

Anas Urbaningrum bersama Susilo Bambang Yudhoyono. presidensby.info/Anung

TEMPO.CO, Bogor - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan partainya ingin benar-benar tetap bersih dan bebas dari korupsi. "Ini tekad Partai Demokrat," kata SBY, saat membuka temu kader sekaligus perayaan hari ulang tahun ke-12 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 26 Oktober 2013.

Menurut dia, dengan tekad dan niat seperti itu, partainya bakal menindak dan membersihkan kader-kadernya yang terlibat kasus korupsi. "Partai Demokrat mendukung penuh pemberantasan korupsi, baik yang dilakukan KPK, Kepolisian, Kejaksaan, maupun di pengadilan-pengadilan," ujar SBY.

Meski hal itu pahit dan menyedihkan, ia melanjutkan, partainya tidak akan melindungi kader yang melakukan kejahatan dan melakukan tindak pidana korupsi. Demokrat, ucap SBY, tidak akan menyalahkan siapa pun atas kasus yang menjerat kadernya. Namun, menurut SBY, dengan sikap seperti itu, partainya justru dianggap sebagai partai yang korup.

"Selama 2,5 tahun partai kami diserang dan dihabisi lawan-lawan politik dan sejumlah media massa. Sebagian ada di depan saya," kata SBY, merujuk wartawan puluhan media massa yang berada di hadapannya. Ia lantas bertanya ke ribuan kader yang hadir di acara itu.

"Pertanyaan saya tolong dijawab dengan jujur. Benarkah hanya Partai Demokrat yang kadernya melakukan korupsi?" tanya SBY. "Tidak!" ujar ribuan kader kompak berteriak. "Apakah pihak-pihak lain semuanya bersih dan tidak pernah melakukan korupsi?" ucap SBY. "Tidak!" ujar para kader.

"Mengapa kalau Partai Demokrat yang salah, menghabisinya tidak kepalang, sementara yang lain adem-adem saja? Adilkah cara seperti itu?" ucap SBY. "Apakah cara-cara yang tidak adil dan tebang pilih itu baik untuk pemberantasan korupsi ke depan?" kata dia. "Tidak!" ujar ribuan kader.

"Apakah partai yang melindungi kadernya yang salah itu baik? Mengapa justru Partai Demokrat yang mengambil risiko dengan sungguh-sungguh dan serius memberantas korupsi malah dianggap sebagai partai yang korup?" ucap SBY. Karena itu, jika "serangan" tersebut telah melampaui batas kepatutan, SBY meminta para kadernya untuk tampil.

"Para kader harus bicara. Jangan hanya diam. Jangan tiarap. Apa Saudara takut?" ujar SBY kepada seluruh kadernya. "Tidak!" ucap para kader. "Mungkin yang takut dan tiarap itu yang melakukan korupsi," SBY menambahkan.

PRIHANDOKO

Topik Terhangat:
Sultan Mantu| Misteri Bunda Putri| Gatot Tersangka| Suap Akil Mochtar| Dinasti Banten

Berita Terpopuler:
11 Kantor Bisnis Keluarga Ratu Atut
Bunda Putri Ternyata Alumnus IPB?
Analisis Wajah Ratu Atut: Pribadi Berambisi Besar
Prabowo Terakhir Minta Visa AS pada 2004
Prabowo: Hakim Bisa Disogok, Apalagi Wartawan
Siasati Banjir, Ini Dia Padi Apung dari Ciganjeng

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

6 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

8 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

33 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

33 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

39 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

41 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

42 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

43 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

43 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya