Foto Bunda Putri dengan sosok yang diduga sebagai adik kandung Wakil Presiden Boediono, Tuti Iswari. Menurut Seruu.com, mantan Menko Bidang Perekonomian, Rizal Ramli membantah sosok Bunda Putri dalam foto-foto yang sudah beredar luas di dunia maya. Menurutnya itu hanya umpan belaka. Seruu.com
TEMPO.CO, Jakarta - Non Saputri alias Bunda Putri sering mengaku-ngaku alumnus jurusan teknik minyak Institut Teknologi Bandung angkatan 1975. Banyak pejabat yang percaya dengan pengakuan itu karena Bunda Putri pernah menjadi penasihat khusus Petronas ketika perusahaan minyak pemerintah Malaysia itu mengincar Blok Alpha-D di Laut Natuna.
Masa kontrak blok minyak itu pada 2008 berakhir oleh ExxonMobil. Petronas berminat mengelolanya, di samping Pertamina yang akan menguasasi seluruh sahamnya. Karena itu, Petronas perlu melobi Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, dan Provinsi Kepulauan Riau karena blok itu ada di wilayah keduanya.
Seorang pejabat Kepulauan Riau bercerita bahwa Saputri kerap mengaku insinyur dari ITB. "Saya pernah tanya ke teman ITB, tapi tak ada yang tahu,” katanya. Menurut pejabat ini, Saputri merupakan orang yang menyenangkan dan ramah kepada siapa saja sehingga gampang akrab. Dia juga kerap menyatakan kenal dengan orang-orang besar, menteri, bahkan presiden.
Namun, Dradjad Santoso malah bingung ketika ditanya apakah di kelasnya dulu ada nama Non Saputri. Spesialis reservoir di Pertamina itu angkatan 1975 jurusan minyak ITB. “Tak ada nama Non Saputri,” kata dia. Menurut Dradjad, teman sekelasnya hanya 10 orang, dan hanya satu perempuan yang meninggal dua tahun lalu.
Tempo menelusuri riwayat pendidikan Bunda Putri di SMA. Bunda Putri ternyata pernah terdaftar di SMA Cilimus, Kuningan, Jawa Barat, pada 1978 dengan nama lengkap Non Nurlaela Saputri. Dari data buku siswa yang ditunjukkan kepada Tempo, Non Nurlaela memiliki nomor induk 781001-1096 dengan nama panggilan Non. Ia masuk SMA Cilimus pada 1978, namun tidak menyelesaikan sekolahnya.