Para wisatawan berjalan menuju Luweng Grubuk (gua Grubuk), usai mereka menuruni Gua Jomblang, di Wonosari, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Kamis (4/4). Dengan ketinggian 60 meter dari gua Jomlbang dan berjalan 300 meter untuk mencapai titik cahaya menuju lubang luweng Grubuk (gua Grubung) dimana terdapat tumbuhan purba dan langka. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Yogyakarta - Para pengelola obyek wisata Gua Pindul, Desa Bejiharjo, Karangmojo Kidul berharap pernikahan putri keempat Sultan Hamengku Buwono X turut mendorong kunjungan wisatawan ke Gua Pindul. Mereka memperkirakan akan ada lonjakan turis hingga 3.000 orang terkait momen pernikahan putri Raja Keraton Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu Hayu dan KPH Notonegoro pada 21-23 Oktober 2013 ini.
Gua Pindul menawarkan wisata susur gua melalui sebuah sungai dengan pemandangan alam nan eksotis yang telah menarik banyak wisatawan. Menurut salah satu koordinator pengelola Gua Pindul, Subagyo, sejak pekan lalu masing-masing pengelola telah menyiapkan sedikitnya 1.000 jaket pelampung untuk menyambut wisatawan yang datang.
"Kami sudah berkomunikasi dengan sejumlah pihak khususnya para undangan agar momen pernikahan putri Sultan ini wisatawan juga menyambangi Gua Pindul," kata Subagyo kepada Tempo, Senin, 21 Oktober 2013.
Subagyo menuturkan telah berkomunikasi secara intens dengan putri bungsu Sultan yang menikah 2011 lalu yakni Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara atau biasa disapa akrab Jeng Reni dan juga suaminya, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara atau Ubay.
"Pada 2011, setelah resepsi, Jeng Reni mengajak banyak rekan rekannya liburan di Gua Pindul. Kami berharap usai resepsi nanti kembali dolan ke Gua Pindul," kata dia.
Subagyo sendiri optimistis, momen pernikahan putri Sultan yang terakhir ini tidak hanya akan mendatangkan berkah untuk pengelola obyek wisata di wilayah DIY. Pasalnya, sejumlah hotel di Yogyakarta pun telah penuh dipesan jelang pernikahan agung.
