TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang melacak aset milik Akil Mochtar (AM), Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif. KPK akan menindaklanjuti laporan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal transaksi mencurigakan Akil yang beberapa waktu lalu sudah diserahkan.
"Setiap kasus yang sudah naik ke tahap penyidikan dan sudah memiliki tersangka pasti dilanjutkan dengan penelusuran aset, termasuk kasus yang melibatkan AM," kata juru bicara KPK, Johan Budi di kantornya, Selasa, 8 Oktober 2013.
Sebelumnya, PPATK menyatakan telah menyerahkan laporan transaksi mencurigakan Akil kepada KPK sejak 2012. Namun, Wakil Ketua PPATK Agus Santoso enggan menjelaskan berapa besar transaksi dalam rekening politikus Golkar itu. Akil sudah menjadi tersangka dalam kasus suap pengurusan sengketa pilkada Kabupaten Gunung Mas dan Lebak.
Penyidik KPK pekan lalu mencokok Akil Mochtar dari rumahnya di Kompleks Menteri Widya Chandra bersama seorang politikus Golkar Chairun Nisa dan pengusaha Cornelis Nalu. Penyidik juga mengamankan uang senilai Rp 3 miliar dalam pecahan dolar Amerika dan Singapura.
Soal penelusuran aset Akil, Johan mengatakan saat ini upaya masih terus dilakukan. KPK belum bisa menyampaikan aset apa saja yang sudah masuk dalam deteksi lembaganya. Hingga saat ini KPK juga belum memblokir rekening maupun menyita aset-aset Akil. Sebab, hingga kini, belum ada aset maupun tabungan bank Akil yang ditemukan berkaitan dengan kasus yang menjeratnya.
TRI SUHARMAN
Berita terkait
KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma
1 jam lalu
KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.
Baca SelengkapnyaSurati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons
2 jam lalu
PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaLHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?
6 jam lalu
KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL
8 jam lalu
Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.
Baca SelengkapnyaSaksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta
9 jam lalu
Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya
15 jam lalu
Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.
Baca SelengkapnyaKPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan
15 jam lalu
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.
Baca SelengkapnyaKorupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum
16 jam lalu
KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.
Baca SelengkapnyaJaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo
19 jam lalu
Jaksa KPKsedang melacak sumber pembelian mobil Mercedes Benz Sprinter 315 CD hitam milik Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang disita oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaSetelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar
21 jam lalu
KPK kembali menyita sejumlah aset milik eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL, kali ini sebuah rumah di Makassar senilai Rp 4,5 miliar.
Baca Selengkapnya