Megawati: Soeharto Lebih Lumayan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 30 September 2013 04:56 WIB

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Yogyakarta:Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menuturkan kondisi sosial ekonomi politik Indonesia di masa Presiden Soeharto jauh lebih baik dibandingkan dengan pascareformasi.

"Lebih lumayan saat Soeharto," kata Megawati saat menggelar pertemuan dengan sejumlah akdemisi di Yogyakarta Sabtu petang 28 September 2013.

Yang dimaksud lumayan mantan presiden Indonesia kelima itu merujuk adanya rencana kerja besar yang dimiliki pemerintah dan tertuang resmi sehingga bisa menjadi pedoman langkah pengambilan kebijakan pemerintah.

"Di masa Soeharto, masih ada yang namanya agenda Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) juga GBHN (Garis Garis Besar Haluan Negara), setidaknya tahu apa yang mesti dilakukan. Terlepas terlaksana atau tidak," kata Mega.

Meskipun selama 30 tahun lebih Megawati mengakui kepemimpinan Soeharto banyak sekali melakukan penyimpangan sejarah, khususnya pemutarbalikan fakta melalui peristiwa 1965, namun ia melihat Soeharto mulai berpikir bagaimana Indonesia bisa menuju kedaulatan.

"Sudah ada pertanyaan 'bagaimana', 'piye' caranya mau berdaulat," kata dia,

Kebijakan Soeharto membuat rencana dan garis besar arah pembangunan itu menurutnya mirip dengan yang dilakukan pada era kepemimpinan Presiden Soekarno. Kala itu Soekarno memiliki agenda yang disebut Pembangunan Semesta Berencana. Program itu yang dipakai untuk membangun jejaring komunikasi antara pulau agar pembangunan dapat dilakukan merata.

"Lha sekarang, kita tidak punya landasan atau rencana besar itu. Mau di bawa kemana sebenarnya. Pemilihan presiden paling banter hanya soal visi misi, apa jaminannya?" kata dia.

Mega semakin menyayangkan, saat Indonesia tak punya rencana menuju kedaulatan, justru pemerintahan pasca reformasi makin kurang responsif melihat realitas di lapangan. Salah satu contohnya adalah perusakan lingkungan yang terus saja didiamkan.

"Peraih Kalpataru di Sumatera Utara justru menanyakan ke saya, kenapa pemerintah mendiamkan keluarnya ijin penebangan pohon di kawasan Danau Toba seluas 800 hektar? " kata dia.



PRIBADI WICAKSONO
Berita Terpopuler:
Sultan Bicara Kritik Amin Rais pada Jokowi
Pulang ke Iran, Rouhani Dilempari Sepatu
Miss World 2013, Megan Young Asal Filipina
Jokowi Ingin Lebarkan Tiga Trotoar Ini
Jokowi Dikerjai Pemain Sirkus

Berita terkait

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

7 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

55 Tahun Budi Arie, Dirikan Relawan Projo Lantas Jadi Menteri Jokowi

10 hari lalu

55 Tahun Budi Arie, Dirikan Relawan Projo Lantas Jadi Menteri Jokowi

Menjelang Pemilihan Presiden 2014, Budi Arie mendirikan Projo untuk mendukung Jokowi. Kini, jadi menteri Jokowi.

Baca Selengkapnya

Apa Kendaraan Bobby Nasution Maju Pilgub Sumut? Begini Pemecatannya sebagai Kader PDIP

14 hari lalu

Apa Kendaraan Bobby Nasution Maju Pilgub Sumut? Begini Pemecatannya sebagai Kader PDIP

Wali Kota Medan Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sumut. Simak kembali pemecatan menantu Jokowi itu dari PDIP.

Baca Selengkapnya

Hasto Bantah Ada Perpecahan di Internal PDI Perjuangan

18 hari lalu

Hasto Bantah Ada Perpecahan di Internal PDI Perjuangan

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah ada perpecahan di internal partai itu. Ia menepis ada kubu yang ingin dirangkul dan tak dirangkul.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

37 hari lalu

4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

Tepat 4 tahun lalu, ibu Jokowi meninggal dunia di usia yang ke-77 karena penyakit kanker

Baca Selengkapnya

Once Mekel Ingin Anaknya Memahami Pendidikan Politik

20 Februari 2024

Once Mekel Ingin Anaknya Memahami Pendidikan Politik

Menurut Once Mekel, pendidikan politik penting bagi pemilih pemula seperti anaknya yang baru menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi Soal Rencana PDIP Jadi Oposisi Prabowo

19 Februari 2024

Respons Jokowi Soal Rencana PDIP Jadi Oposisi Prabowo

Presiden Jokowi meminta wartawan menanyakan itu langsung kepada PDIP.

Baca Selengkapnya

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi Prabowo-Gibran? Pengamat Politik UGM: Cut Saja Jokowi, Tak Masalah Jokowi Effect

19 Februari 2024

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi Prabowo-Gibran? Pengamat Politik UGM: Cut Saja Jokowi, Tak Masalah Jokowi Effect

Kekalahan Ganjar-Mahfud dalam perolehan suara hitung cepat dari Prabowo-Gibran membuat wacana PDIP sebagai oposisi.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Menjadi Oposisi, Guru Besar Unpad: Sudah Semestinya, Begitu Pula Harusnya Parpol Pendukung di 01 dan 03 Lainnya

18 Februari 2024

PDIP Siap Menjadi Oposisi, Guru Besar Unpad: Sudah Semestinya, Begitu Pula Harusnya Parpol Pendukung di 01 dan 03 Lainnya

Kekalahan Ganjar-Mahfud dalam perolehan suara hitung cepat akan menjadikan PDIP oposisi. Bagaimana tanggapan dosen?

Baca Selengkapnya

Berkali-kali Megawati Ingatkan Potensi Kecurangan Pemilu 2024, Ini Catatannya

18 Februari 2024

Berkali-kali Megawati Ingatkan Potensi Kecurangan Pemilu 2024, Ini Catatannya

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beberapa kali memberikan catatan terkait Pemilu 2024 terutama soal intimidasi dan kecurangan.

Baca Selengkapnya