Sapi di Yogyakarta Banyak Menderita Cacing Hati

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 9 September 2013 20:00 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pertanian Sleman, Yogyakarta, tidak merekomendasikan sapi di kawasan itu untuk disembelih pada hari raya Idul Adha mendatang. Sebab, mayoritas sapi di kabupaten itu banyak mengidap penyakit cacing hati. "Kebanyakan sapi di Sleman mengidap penyakit cacing hati," kata Suwandi Aziz, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, Senin, 9 September 2013. Dia menyarankan konsumen memilih sapi dari perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurut dia, penyakit cacing hati menyerang ternak sapi di Sleman karena pakan yang diberikan ke ternak adalah jerami. Jerami sangat berpotensi menimbulkan penyakit hati pada ternak sapi. "Sapi di Sleman, termasuk ternak di lahan basah, itu juga menyebabkan munculnya penyakit cacing hati," kata dia.

Suwandi menyarankan calon pembeli sapi kurban untuk membeli sapi dari daerah yang termasuk lahan kandangnya kering. Seperti sapi dari Cepu (Jawa Tengah) dan Bojonegoro (Jawa Timur). Di daerah itu pakan ternak berupa rumput dari hutan dan tingkat basahnya rendah.

Masyarakat, kata dia, juga harus tahu syarat hewan yang akan dijadikan kurban Idul Adha. Seperti hewan yang sudah dewasa, yang sudah tanggal gigi susunya. Jika gigi permanen sudah tumbuh, bisa dipastikan sudah berusia di atas dua tahun. “Kami sudah menyiapkan petugas untuk mengawasi peredaran binatang ternak untuk kurban,” ujar Suwandi.

Menurut pegawai di Seksi Kesehatan Masyarakat dan Veteriner, Widya Nuswantoro, pengawasan hewan ternak dimulai dari pasar yang sudah ada, pasar tiban dan lokasi penjualan ternak. "Kami akan mulai pengawasan 15 Oktober mendatang, tapi untuk pengawasan sapi yang masuk ke Sleman, sudah dilakukan setiap saat," kata dia.

Pada setiap Idul Adha, di Sleman sekitar 100 sapi yang disembelih mengandung penyakit cacing hati. Mestinya, ujar Widya, hati sapi yang terkena cacing langsung dimusnahkan. Memang, penyakit cacing hanya menyerang hati saja. “Jika hati sapi yang terkena cacing dikonsumsi, akan menimbulkan penyakit bagi yang mengkonsumsi,” katanya.

Menurut Widya, belum tentu sapi yang gemuk dan gagah tidak terjangkit penyakit cacing hati. Secara visual, sapi yang tidak sehat bisa ditandai dengan mudahnya bulu yang rontok. Selain itu, mata sapi terlihat sayu.

MUH SYAIFULLAH


Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani| Jokowi Capres?| Miss World| Penerimaan CPNS Suriah Mencekam

Berita Terpopuler:
Bagaimana Dul Mengendarai Mobil? Ini Kata Temannya
Tabrakan Jagorawi, Ada Catatan Fisika di Mobil Dul
Pesan Terakhir Salah Satu Korban Tabrakan Jagorawi
Kronologi Tabrakan Jagorawi Melibatkan Anak Dhani
2 Tweet Ahmad Dhani Setelah Tabrakan Jagorawi

Berita terkait

Nasabah Bank Muamalat Bisa Bisa Beli Hewan Kurban via Online, Ini Keuntungannya

1 hari lalu

Nasabah Bank Muamalat Bisa Bisa Beli Hewan Kurban via Online, Ini Keuntungannya

Bank Muamalat menghadirkan pembelian hewan kurban secara daring melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN pada fitur Kurban Online.

Baca Selengkapnya

Kapan Idul Adha 2024? Cek Tanggalnya Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

2 hari lalu

Kapan Idul Adha 2024? Cek Tanggalnya Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

Setelah merayakan Idul Fitri, umat Islam akan merayakan Idul Adha. Kapan Idul Adha 2024 dilaksanakan? Berikut ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Idul Adha Semakin Dekat, Berikut 7 Tips Menabung untuk Membeli Hewan Kurban

3 hari lalu

Idul Adha Semakin Dekat, Berikut 7 Tips Menabung untuk Membeli Hewan Kurban

Tidak hanya dapat diterapkan untuk membeli hewan kurban saat idul adha, tips ini bisa sekaligus meningkatkan manajemen keuangan anda.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

17 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

20 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

56 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya