Bawaslu Papua Minta Penetapan DPT Diundur  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 5 September 2013 14:24 WIB

Seorang warga menurunkan kardus dari helikopter TNI AD yang berisi Logistik Pemilu 2009 di daerah pedalaman distrik Wosak, Jayawijaya, Papua, Selasa (7/4). ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum Papua meminta Komisi Pemilihan Umum mempertimbangkan untuk menunda jadwal penetapan daftar pemilih tetap (DPT) di kawasan Papua dan Papua Barat. "Penetapan DPT Papua dan Papua Barat sebaiknya ditunda. Karena tidak bisa dipaksakan," kata anggota Badan Pengawas Pemilu Papua, Anugrah Patta, di Jakarta, Kamis, 5 September 2013.

Badan Pengawas menyebutkan, penyusunan daftar pemilih sementara (DPS) kedua provinsi ini tak berjalan mulus lantaran tidak adanya petugas dan keterbatasan infrastruktur. Salah satunya, kata dia, pengurus KPU kabupaten dan kota belum terbentuk, sehingga proses pendataan DPS hasil perbaikan terlambat.

Soal keterlambatan pembentukan KPU kabupaten dan kota ini sebetulnya sudah disinggung oleh Komisioner KPU Arief Budiman. Menurut Arief, sudah ada 25 dari 29 kabupaten atau kota di Papua dan Papua Barat yang tahap rekrutmennya sudah masuk 10 besar. Sedangkan empat lainnya masih belum terbentuk.

Anugrah membenarkan hal tersebut. Bahkan, dia menambahkan, panitia pendaftaran pemilih (pantarlih), panitia pemilihan kecamatan (PPK), dan panitia pemungutan suara (PPS) juga belum terbentuk. Walhasil, semua pekerjaan saat ini menumpuk di KPU provinsi. Soal pemutakhiran DPS, saat ini KPU Papua dan Papua Barat mengandalkan data terakhir dari pemilihan gubernur.

Ada juga data e-KTP atau KTP elektronik dari pemerintah daerah setempat. Tapi, kata Anugrah, data itu pun tak memuaskan. Pasalnya, tak semua penduduk di kedua provinsi itu terjangkau program e-KTP. Masih banyak penduduk yang tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK), terutama di kawasan sekitar pegunungan Papua.

Kendala lainnya adalah masalah geografis. Papua terbagi menjadi dua wilayah, yakni wilayah Papua pegunungan yang memiliki 10 kabupaten dan pesisir dengan 19 kabupaten. "Internet susah. Bahkan, petugas juga kesulitan membawa data dari wilayah pegunungan ke provinsi," ucap Anugrah. Apalagi, biaya perjalanannya cukup mahal. Misalkan saja, sewa pesawat sekali jalan mencapai Rp 50 juta.

Dari kendala ini, Anugrah memastikan Papua dan Papua Barat tak mungkin memasukkan 100 persen data DPS hasil perbaikan untuk direkapitulasi menjadi DPT pada 6 September mendatang. Padahal 6 September merupakan batas akhir input data DPS hasil perbaikan. Selanjutnya, KPU akan merekapitulasi selama sepekan mulai 7 September hingga 12 September. Pada 13 September, DPT bakal ditetapkan dan diumumkan di setiap kabupaten dan kota.

Sampai Rabu, 4 September 2013, DPS hasil perbaikan yang baru masuk ke KPU sekitar 11 persen untuk Papua Barat dan 16 persen untuk Papua. Jadi, baru 495.189 DPS calon pemilih dari Papua yang masuk ke sistem data pemilih nasional. Seharusnya, berdasar DPS manual, jumlahnya mencapai 3.011.524. Baru 57.439 DPS calon pemilih dari Papua Barat yang masuk ke sistem data pemilih nasional (sidalih). Padahal seharusnya mencapai 508.140 calon pemilih.

FEBRIANA FIRDAUS

Berita terkait

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

16 menit lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

1 hari lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

1 hari lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

2 hari lalu

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

Penyerahan DP4 ini dilakukan secara simbolis oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

3 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

5 hari lalu

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.

Baca Selengkapnya

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

6 hari lalu

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

KPU akan mendapatkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pilkada 2024 dari Kemendagri pada 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

7 hari lalu

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

MK mengagendakan sidang pemeriksaan pendahuluan sengketa Pileg yang akan dibagi dalam tiga panel persidangan.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

7 hari lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya