Bawaslu: Data Puluhan Ribu Pemilih Tak Akurat  

Reporter

Rabu, 21 Agustus 2013 15:14 WIB

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daniel Zuchron (tengah) bersama aktivis yang tergabung dalam Koalisi Mandiri Jerry Sumampow (kiri) dan Ray Rangkuti (kanan) memberikan keterangan saat penyampaian pakta integritas kepada Bawaslu di Jakarta, Senin (30/4). ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menemukan kejanggalan dalam pencatatan pemilih Pemilu di sejumlah daerah. Ada puluhan ribu pemilih tercatat dengan keterangan identitas yang tak akurat.

"Kami akan cek, jangan sampai ada pemilih fiktif masuk ke dalam daftar," kata anggota Bawaslu Daniel Zuchron di kantornya, Rabu, 21 Agustus 201.

Bawaslu menyatakan telah menyisir setidaknya 1,7 juta orang yang tercatat di 10 ribu Tempat Pemungutan Suara di 16 provinsi berbeda. Temuannya, ada puluhan ribu pemilih tercatat dengan keterangan identitas yang janggal.

Setidaknya ada 20,2 ribu pemilih yang tercantum tanggal lahirnya tidak benar; 12,8 ribu orang usianya tidak benar; 6,8 ribu orang status perkawinannya tidak sesuai dengan yang sebenarnya; 5,3 ribu orang alamatnya tidak benar; 4,8 ribu orang tempat lahirnya tidak sesuai dengan keterangan si pemilih; 4,5 ribu orang namanya tidak sesuai; dan 3,1 ribu orang jenis kelaminnya tidak sesuai.

Badan Pengawas mengetahui data dalam Daftar Pemilih Sementara tidak akurat karena sudah menanyakan langsung kepada pemilih yang bersangkutan. "Mereka ditemui langsung oleh Panitia Pengawas Lapangan," ujarnya.

Tanggal lahir yang tidak akurat, kata Daniel, paling tinggi terjadi di Nusa Tenggara Barat. Sebanyak 11 persen kasus terjadi di sana. Daniel mengatakan, temuan ini merupakan potret sementara pemutakhiran pemilih.

Badan Pengawas belum mampu menyisir proses pemutakhiran di seluruh provinsi. Bawaslu pusat masih menunggu laporan dari pengawas di 17 provinsi lainnya. "Temuan bisa bertambah, bisa berkurang. Kalau ada yang diperbaiki tentu berkurang."

Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, menilai temuan Bawaslu belum optimal. Sebulan setelah Daftar Pemilih Sementara diumumkan, hasil penyisiran yang diumumkan baru dari 16 provinsi. "Bagaimana dengan pengawasan 17 provinsi lainnya," ujarnya.

Menurut Titi, seharusnya Badan Pengawas jujur dengan kendala yang dihadapinya. "Apakah memang ada kendala anggaran atau ada kendala lain, biar bisa dicarikan strategi mengatasinya," tutur dia.

ANANDA BADUDU

Berita Terpopuler:
Lima Tokoh Ini Politikus Idola Anak Muda

Mau Dites Keperawanan, Siswi SMA Ketakutan

Ini Kronologi Aksi Gadis Pemotong 'Burung'

Bikin Tes Perawan, Akal Sehat Dinas Dipertanyakan

11 Tokoh Ini Diundang Majelis Tinggi Demokrat

Berita terkait

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

1 hari lalu

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.

Baca Selengkapnya

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

3 hari lalu

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

KPU akan mendapatkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pilkada 2024 dari Kemendagri pada 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

3 hari lalu

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

MK mengagendakan sidang pemeriksaan pendahuluan sengketa Pileg yang akan dibagi dalam tiga panel persidangan.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

4 hari lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

4 hari lalu

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

PDIP tercantum sebagai pihak penggugat diwakili oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDIP.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

5 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

6 hari lalu

KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

KASN menyebut ASN masih berpotensi melanggar netralitas di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

7 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

8 hari lalu

Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

Nama Mayor Teddy dikenal publik setelah menjadi ajudan Prabowo dan menimbulkan kontroversi karena hadir di debat capres masih aktif anggota TNI.

Baca Selengkapnya