TEMPO.CO , Jakarta:Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dien Syamsuddin mencurigai penangkapan teroris hanya merupakan proyek rekayasa. Sebab menurut dia, selama ini penangkapan tersebut tak transparan.
"Pemberantasannya diam-diam, dan korbannya selalu terbunuh sehingga tak bisa diungkap," katanya, Senin, 3 Agustus 2013.
Dien mencontohkan penangkapan terduga teroris di Tulungagung, Jawa Timur, dan Temanggung, Jawa Tengah, yang melibatkan pengurus Muhammadiyah. Di Temanggung, kata Dien, dua terduga teroris, Mugi Hartanto dan Supari, hanya menampung dan mengantar dua terduga teroris yang telah menjadi incaran Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88), Rizal alias Eko dan M. Hidayah.
Mereka tak berburuk sangka lantaran tak ada informasi soal target tersebut. "Apalagi sebelumnya Rizal datang ke desa Mugi dan Supari untuk mengajar ngaji," ujarnya.
Di Temanggung, Dien mengatakan, warga Muhammadiyah hanya dititipi seseorang oleh kawannya. Tanpa ada informasi apa pun, tiba-tiba Densus 88 memberondong rumahnya dan menangkap si pemilik rumah.
Menurut Dien, mestinya kepolisian mengumumkan orang yang menjadi incaran mereka. Sehingga masyarakat lebih berhati-hati dan waspada. "Harusnya diinformasikan untuk bersama-sama memberantas," ujarnya.
Dien menduga praktek pemberantasan tertutup hanya akan melanggengkan terorisme. Sebab masyarakat tak waspada dan tak dilibatkan.
Klaim tembak-menembak oleh pihak kepolisian juga dipertanyakan. Dien mengatakan, untuk dua kasus tersebut hanya Densus yang menembak, sedang terduga terorisnya tidak. "Yang ada hanya penembakan sepihak," katanya.
Meski tak suka dengan cara kerja Densus 88, Dien menegaskan dirinya tetap mengecam segala bentuk teror. "Kami mengecam, tidak ada toleransi," katanya.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia juga mengecam banyaknya penembakan mati terhadap terduga teroris yang dilakukan Densus 88. Investigasi Komnas HAM menemukan terduga teroris ditembak mati dalam kondisi tak berdaya. "Tindakan berlebihan ini melaggar HAM dan justru merugikan penangkapan kasus yang sebenarnya," kata komisioner Komnas HAM, Sianne Indriani.
NUR ALFIYAH
Topik Terhangat
Bom Vihara Ekayana | Mudik Lebaran | Ahok vs Lulung | Capres 2014 | Anggita Sari
Berita Terkait
Menag Ingin Vihara Bisa Pulih Hari Ini
Menag: Umat Jangan Terpancing Bom Vihara
Al Chaidar: Bom Vihara Ulah Kelompok Abu Umar
Polisi Periksa Jemaat dan Pengurus Vihara Ekayana