Densus 88 Lepaskan Dua Pengurus Muhammadiyah

Reporter

Senin, 5 Agustus 2013 16:21 WIB

Dien Syamsuddin. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Dua orang terduga teroris yang ditangkap oleh tim Datasemen Khusus Antiteror 88 Polri dibebaskan. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dien Syamsuddin mengatakan kedua orang itu merupakan pengurus Muhammadiyah.

"Mereka bernama Mugi Haryanto dan Supari, keduanya Ketua dan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang Muhammadiyah di sebuah desa di Tulungagung," katanya saat dihubungi, Senin, 5 Agustus 2013.

Menurut Dien, mereka merupakan korban salah tangkap. Soalnya, baik Mugi maupun Supari tak punya hubungan dengan dua terduga teroris lainnya yang diincar oleh Densus 88, yakni Rizal alias Eko dan M. Hidayah.

Dien menjelaskan, peristiwa itu bermula dari kedatangan Rizal ke desa Mugi dan Supari. Dia mengatakan ingin berdakwah dan mengajar mengaji di desa tersebut. Lantaran tak berburuk sangka, dia diterima di desa tersebut. "Dia diterima dengan senang hati karena ingin berbuat baik," katanya.

Selama 3 bulan tinggal di sana, Rizal diinapkan di Taman Kanak-kanak Aisyiah. Dia melakukan ceramah dari masjid ke masjid. Menurut Dien, dari keterangan masyarakat setempat Rizal hanya berceramah soal hal umum tentan Islam saja. "Tidak ada indikasi pendakwah garis keras, malah dia disukai masyarakat," ujarnya.

Setelah 3 bulan tinggal, seorang kawan Rizal, Hidayah datang. Hidayah sempat menginap 3 hari di sana. Ketika hendak pulang pada 22 Juli, Supari yang tengah lewat menawarkan mereka ke Tulungagung untuk diantar dengan sepeda motornya. "Tapi karena untuk membonceng berdua tidak cukup, dia menelepon Mugi untuk membantu mengantarkan ke tempat bus," katanya.

Mugi yang kebetulan ingin mengurus Surat Tanda Nomor Kendaraan menyetujui permintaan tersebut. Namun saat akan berangkat, mereka dihadang oleh Densus 88. "Mereka ditembak, tak ada perlawanan," katanya.

Rizal dan Hidayah tewas, sedangkan Mugi dan Supari ditahan di Polda Jawa Timur. Sepekan kemudian mereka dibebaskan. Dien menyesalkan penangkapan tersebut. Menurut dia, semestinya Densus 88 memberi informasi kepada masyarakat soal buronan teroris tersebut. "Karena tak ada info, masyarakat tidak bisa disalahkan," katanya.

NUR ALFIYAH

BeritaTerhangat: Bom Vihara Ekayana | Mudik Lebaran | Ahok vs Lulung | Capres 2014

Berita Lain:

Djoko Suyanto: Bom Vihara Rusak Kesucian Ramadan

Ini Jumlah Pemudik per H-4 Lebaran

Beragan Beri, Beraneka Manfaat

Strategi Jokowi Menekan Pendatang ke Jakarta

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

17 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

2 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

3 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

4 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

7 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

8 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

9 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

20 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

23 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya