Joko Widodo menanda tangani surat permohonan berhenti menjadi wali kota solo, Minggu (30/9). TEMPO/Ukky Primartantyo
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) mengawasi tingkat elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam Pemilu 2014. Jokowi dinilai sebagai calon presiden potensial karena selalu menduduki posisi teratas dalam berbagai jajak pendapat.
"Jokowi diperhitungkan Hanura, itu jelas," kata Wakil ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura Arya Sinulingga ketika dihubungi, Rabu, 17 Juli 2013.
Tingginya tingkat keterpilihan Jokowi, kata Arya, mengindikasikan mantan Wali Kota Solo itu adalah calon serius yang harus terus dipantau. Hanura sendiri menghargai pilihan masyarakat yang condong kepada Jokowi. "Walaupun, Jokowi pesaing kami," katanya.
Arya sendiri menyayangkan tak diperhitungkannya nama Jokowi dalam survei calon presiden yang dirilis Lembaga Survei Nasional kemarin. Menurut dia, jabatan ketua partai bukan menjadi alasan masyarakat dalam memilih calon presiden.
Survei LSN menunjukkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menempati urutan pertama dalam survei calon presiden struktural. Survei ini hanya menjaring para kandidat yang berasal dari struktur tertinggi di partai masing-masing.
Dalam survei itu, Prabowo memiliki tingkat elektabilitas 22,7 persen. Di peringkat kedua muncul nama Ketua Aburizal Bakrie dengan 16,3 persen suara. Peneliti utama LSN, Dipa Pradipta, menilai iklan politik yang masif turut mendongkrak citra Prabowo dan Aburizal.
