Badan Geologi : Waspadai Longsor Pasca Gempa Aceh

Reporter

Rabu, 3 Juli 2013 12:06 WIB

Seorang korban mendapat perawatan usai dilanda gempa bumi di desa Lampahan, Bener Meriah, Aceh, (2/7). Gempa tersebut berkekuatan 6,2 SR yang mengakibat puluhan rumah rusak dan ratusan orang luka-luka. ANTARA/Syahrol Rizal

TEMPO.CO, BANDUNG--Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,Surono mengatakan, lembaganya hari ini memberangkatkan tim penelitinya untuk memeriksa kondisi pasca gempa yang melanda Kabupaten Bener Meriah, Nanggroe Aceh Darussalam.


"Tim hari ini berangkat, kepentingan dari sisi kita untuk strategi mitigasi," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 3 Juli 2013.

Menurut Surono, timnya akan menuju Kabupaten Bener Meriah untuk memeriksa akibat gempa itu dan meneliti ancaman bencana susulannya. Lembaganya, kata dia, memiliki tugas menyiapkan strategi mitigasi untuk becana geologi, yakni longsor, gempa bumi, serta letusan gunung api.

Surono mengatakan, penyebab gempa itu adalah bergeraknya segmen Sesar Sumatera. ". Segmen itu yang bergerak. Terus ada gempa susulan relatif besar," ujar Surono.

Menurut dia, sempat terjadi 2 kali gempa susulan dengan kekuatan di atas 5 skala Richter, kendati lebih kecil dari gempa pertama berkekuatan 6,2 skala Richter, Selasa, 2 Juli 2013 pukul 14.37 WIB.


Surono mengatakan, pihaknya mengkhawatirkan kondisi geologi Kabupaten Bener Meriah, Aceh yang masuk kategori Zona Kerentanan Gerakan Menengah-Tinggi. Menurutnya, gempa bisa memicu longsor di wilayah yang masuk kategori rentan gerakan tanah tinggi. "Begitu tergoncang gempa, longsor,"ujar dia.

Dia berkaca pada kejadian gempa bumi yang melanda Sumatera Barat dan Jawa Barat pascagempa relatif besar. Surono menuturkan, kala itu, korban tewas separuhnya terjadi akibat tertimbun longsor. Surono mengatakan, warga yang meninggal 50 persen akibat tertimbun longsor. "Orang tidak melihat penyebabnya tertimbun longsor, orang bicaranya karena gempa,"tutur Surono.

Menurut dia, kemungkinan terjadinya gempa susulan masih ada karena sumber gempanya berada di Sesar Sumatera. Pasalnya sesar bernama Sumatra Fault ini besar dan tidak stabil. Dengan gempa (pertama) lebih dari 6 skala Richter, disusul dua kali gempa lebih dari 5 skala Richter.

Mengantisipasi kemungkinan ancaman longsor, Surono meminta warga di Kabupaten Bener Meriah yang bermukim di wilayah berada di bawah lereng, agar waspada. Dia menyarankan agar warga memeriksa bagian atas lereng itu untuk mencari ada tidaknya tanah yang retak-retak. "Bagi masyarakat yang berada di bawah lereng, dan bagian atasnya retak, lebih baik mengungsi saja. Karena dengan adanya gempa susulan, retakan tanah bisa makin lebar dan memicu longsor," ucap dia.

Bagian atas lereng yang retak juga berpotensi longsor jika curah hujan di wilayah itu tinggi. Retak ini menurut Surono bisa memciu longsoran. Daerah Bener Meriah merupakan daerah yang banyak endapan vulkanik, karakteristik tanahnya lolos air tinggi. Karena hujan yang terjadi terus menerus, barang yang mempunyai berat seperti itu, digocang menjadi sangat labil.

Surono juga meminta agar warga memeriksa kondisi rumahnya, mengingat gempa susulan masih terjadi. Dia juga menyarankan pemerintah daerah Bener Meriah, untuk wilayah permukiman yang banyak ditemukan permukiman warga yang rumahnya retak-retak agar menyetop sementara aliran listrik menuju permukiman itu.


"Memang tidak nyaman terkena gempa bumi, listrik harus dimatikan. Kalau tidak, terjadi ambrukan justru bisa diikuti kebakaran, bahaya. Apalagi kalau tiang listrik dengan kabel yang masih berseliweran ambruk, bahaya juga," Surono menjelaskan.

AHMAD FIKRI
Berita terpopuler:
Demonstran Wanita 'Diraba-raba' di Tahrir Square
Militer Mesir Beri Waktu Mursi 48 Jam
Jawaban 21 Negara yang Dimintai Suaka Snowden
Bush: Snowden Rugikan Amerika
Mesir Memanas, KBRI Tingkatkan Pengawasan WNI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

18 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

1 hari lalu

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

4 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

4 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

7 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

7 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

8 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

8 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya