Ucok Ganti Senjata saat Eksekusi Tahanan Cebongan

Reporter

Editor

Fanny Febiana

Kamis, 20 Juni 2013 13:30 WIB

Anggota TNI mengecek barang bukti yang digunakan pelaku penyerangan Lapas Cebongan di Oditurat Militer II- 11 Yogyakarta, Rabu (22/5). Barang bukti terdiri dari 3 pucuk senjata api laras panjang AK47, 2 pucuk replika AK47, 1 pucuk replika senjata api genggam pistol, puluhan selongsong peluru proyektil dan sisa rangkaian CCTV yang dirusak. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Yogyakarta – Pembacaan dakwaan sidang kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan,Sleman, mengungkapkan sejumlah infomasi baru. Di antaranya soal senjata yang dipakai eksekutor, Sersan Dua Ucok Tigor Simbolon, ternyata sempat macet setelah menembak tiga tahanan.


Ucok yang menjadi terdakwa satu dalam kasus ini berperan sebagai eksekutor empat tahanan titipan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembantaian oleh Ucok itu dilakukan dengan senjata AK 47.


Oditur Militer Letnan Kolonel Budiharto dalam sidang di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta hari ini, Kamis, 20 Juni 2013, mengatakan ketika macet Ucok berusaha memperbaiki senjatanya. “Namun karena sulit, ia keluar dari sel Blok A5 Cebongan untuk menukar senjata yang dibawa rekannya, Sersan Dua Sugeng Sumaryanto,” kata Budiharto. Lalu Ucok menembak tahanan keempat.

Tahanan Cebongan yang ditembak pertama kali adalah Hendrik Angel Sahetapy alias Deki, kemudian Yohanis Juan Mambait alias Yuan, dan Adrianus Candra Galaga alias Dedi. Deki ditembak dalam keadaan mengangkat tangan setinggi bahu.

Setelah menukar senjatanya dengan senjata yang dibawa Sugeng, Ucok memasukkan magazine dan masuk ruang tahanan lagi. "Lalu terdakwa satu bertanya lagi, mana yang satu lagi," kata Budiharto.


Ucok kemudian melihat koban keempat, Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu alias Ade, di dekat kamar mandi tahanan. Melihat tahanan lain menjauh dari Ade, lalu Ucok menembaknya sebanyak tiga kali. "Setelah menembak, Deki, Yuan, Dedi, dan Ade, terdakwa satu mengajak keluar dari lapas," kata Budiharto.

Hari ini Pengadilan Militer II-11 menggelar sidang perdana 12 terdakwa kasus Cebongan dengan agenda pembacaan dakwaan. Mereka adalah anggota Komando Pasukan Khusus Gup 2 Kartosuro. Berkas 12 terdakwa dibagi dalam empat berkas.

MUH SYAIFULLAH


Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah

Baca juga:
Sidang Perdana Kasus Cebongan Kamis Ini

Kalapas Cebongan: Pasti Ada Tekanan Psikis Berat

Kasus Cebongan, LPSK Gandeng 16 Psikolog

Kasus Cebongan, LPSK Umuman Kondisi Saksi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.

Baca Selengkapnya

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

5 Oktober 2016

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

25 April 2016

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.

Baca Selengkapnya

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

9 Februari 2016

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

28 Desember 2015

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

7 September 2015

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

4 September 2015

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.

Baca Selengkapnya

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

28 Agustus 2015

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika

Baca Selengkapnya

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

14 Agustus 2015

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.

Baca Selengkapnya

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

30 Mei 2015

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya