Tolak BBM Naik, Setgab Jatuhkan Sanksi ke PKS

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Jumat, 7 Juni 2013 20:11 WIB

Seketariat Gabungan (Setgab) Partai Koalisi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi partai politik pendukung pemerintahan bakal menjatuhkan sanksi bagi Partai Keadilan Sejahtera. PKS dinilai tidak mendukung koalisi dengan menjadi satu-satunya anggota koalisi yang tidak mendukung kenaikan harga bahan bakar minyak.

"Nanti pasti ada sanksi," kata Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan kepada Tempo di Kantor Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Jumat, 7 Juni 2013. Sekertaris Gabungan sebagai koordinator koalisi bakal membahas sanksi tersebut.

"Tergabung dalam koalisi kan berarti harus mendukung keputusan pemerintah, kalau tidak mendukung otomatis bukan bagian dari koalisi," kata Syarief yang juga menjabat Sekretaris Sekretariat Gabungan ini. Dia memastikan Setgab kali ini akan tegas terhadap partai putih itu.

"Masih dibahas. Tunggu tanggal mainnya saja. Istilahnya kalau di bioskop masih coming soon. Saya pastikan ada sanksi untuk mereka," ujar Syarief.

Namun Syarief enggan membeberkan konsekuensi yang akan diterima PKS karena tidak mendukung keputusan pemerintah. "Saya belum bisa sampaikan. Nanti lihat saja."

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menilai, PKS sedang melakukan pencitraan dengan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. "Sekarang ini PKS mau menampilkan diri jadi pahlawan untuk mengeliminasi pikiran masyarakat dari kasus korupsi yang sedang melanda partai mereka," kata Max kepada Tempo di Palm Hill Golf Resort, Sentul, Bogor, Rabu, 5 Juni 2013.

Di sis lain, menurutnya, bantuan bagi masyarakat miskin sebagai penangkal dampak kenaikan harga BBM bukan untuk mendongkrak elektabilitas Demokrat. Soal isu korupsi, Max mengakui, Demokrat sudah lama menjadi pasien tetap Komisi Pemberantasan Korupsi seperti dalam kasus korupsi Hambalang. "Demokrat sudah jadi pasien, sekarang kalau PKS jadi pasien, carilah obat yang mujarab," kata dia. Max meminta PKS tidak membabi buta melakukan berbagai cara untuk memperbaiki citra partai.

SUBKHAN


Topik terhangat:
Tarif Baru KRL
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Fathanah


Baca juga:

Ini Kronologi Penembakan Tito Kei
Tito Kei Tewas Ditembak, Jimatnya Tak Lagi Bertuah
Sebelum Tito, Walterus Kei Juga Tewas Dibunuh

Tito Kei Ditembak, Persaingan Jasa Pengamanan?

Berita terkait

Ihwal Rencana Ridwan Kamil-Suswono Bertemu Anies, Jubir Ungkap Maksudnya

22 jam lalu

Ihwal Rencana Ridwan Kamil-Suswono Bertemu Anies, Jubir Ungkap Maksudnya

Jubir Ridwan Kamil-Suswono mengungkap soal rencana pertemuan antara pihaknya dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Anies Menanggapi Opsi Ditinggal PKS di Pilkada Jakarta

43 hari lalu

Begini Respons Anies Menanggapi Opsi Ditinggal PKS di Pilkada Jakarta

Anies percaya partai politik tetap mendengarkan keinginan warga Jakarta dalam perhelatan Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

13 Mei 2024

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

Aksi mahasiswa UI menolak pidato pertanggung jawaban Presiden Soeharto. Berikut berbagai peristiwa mengiringi Reformasi 1998.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

12 Maret 2024

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

24 Februari 2023

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.

Baca Selengkapnya