Dapat Kucuran Dana, KRL Bandung Siap Dibangun

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 5 Juni 2013 05:25 WIB

Rangkaian kereta api melintas di atas Lingkar Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/8). Puncak arus mudik melewati jalan ini diperkirakan pada H-3. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Tunjung Inderawan, meyatakan, Kemenhub telah menyiapkan dana US 175 juta dolar atau setara dengan Rp 1,71 triliun untuk proyek Bandung Urban Railway Transport Development, Electrification Padalarang-Cicalengka. Dana itu berasal dari pinjaman pemerintah Prancis sebesar US 100 juta dolar, pinjaman Agence Francaise de Development (AFD) sebesar US 57 juta dolar, dan rupiah pendamping sebesar US 18 juta dolar.

"Ini ada dua komponen utang, yaitu soft loan dan semi komersial. Soft loan berasal dari pemerintah Prancis untuk sebagian double track, elektrifikasi, dan sistem persinyalan. Sedangkan sebagian double track dan alocated, itu dari AFD yang semi komersial," kata Tunjung. Pemerintah Prancis menetapkan bunga 2 persen, sedangkan AFD menetapkan bunga 4 persen. Grace periode (masa pengucuran) utang adalah 5 tahun dengan tempo utang 20 tahun.

Menurutnya, proses pengajuan ini sudah lebih dari lima tahun. "Tentunya akan kita tindak lanjuti dengan (proses) administratif dan proses tender," ujar Tunjung. Menurutnya, proses perhitungan finansialnya akan selesai bulan ini.

"Nanti kontraktor pemenang harus membuat disain dan membangun," kata Tunjung. Dia mengungkapkan belum ada join venture untuk proyek ini. Penetapannya ada yang local biding dan international biding. "Saya harap, tender ini bisa selesai akhir tahun. Awal 2014 bisa dilaksanakan," ujarnya. Pembangunan konstruksi fisik diharapkan selesai dalam 30 bulan. Rencananya, konstruksi fisik dijadwalkan pada pertengahan 2015.

Tunjung menyatakan, pihaknya sudah melakukan studi kelayakan. Dengan selesainya proyek ini, beban jalan ditargetkan berkurang minimal 70 persen. "Saya berharap, bukan hanya mengurangi kemacetan dan kecelakaan, tapi juga go green," katanya.

Menurutnya, kota yang paling layak setelah Bandung adalah Medan. "Untuk Medan, nanti double tracking untuk ke bandara, elektrifikasi bukan hanya untuk ke bandara tapi juga ke Belawan," ujar Tunjung. Tapi, belum ada yang tertarik untuk membiayai Medan. Prancis justru lebih tertarik ke Surabaya yang kelayakannya di bawah Medan. Setelah Medan dan Surabaya, menurut Tunjung, kota yang layak adalah Jogja dan Solo.

ARIEF HARI WIBOWO
Topik terhangat:
Penembakan Tito Kei
| Tarif Baru KRL | PKS Vs KPK | Ahmad Fathanah

Berita lainnya:

9 Skenario Kiamat Versi Ilmuwan

3 Menteri Terbaik Ini Bukan dari Parpol

Pendukung Award untuk SBY Mengaku Dibayar US$ 100

KRL

Berita terkait

KAI Commuter Prediksi Lonjakan Penumpang KRL di Daop 6 Yogyakarta Saat Libur Paskah, Jam Perjalanan Ditambah

12 hari lalu

KAI Commuter Prediksi Lonjakan Penumpang KRL di Daop 6 Yogyakarta Saat Libur Paskah, Jam Perjalanan Ditambah

Saat libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan perayaan Paskah ini total ada 30 perjalanan commuter line (KRL) setiap harinya.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

16 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

19 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

27 hari lalu

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.

Baca Selengkapnya

Rencana Kenaikan Tarif KRL, Ini Tanggapan PT KCI

27 hari lalu

Rencana Kenaikan Tarif KRL, Ini Tanggapan PT KCI

Tarif kereta rel listrik (KRL) direncanakan akan naik. Bagaimana tanggapan PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI?

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Catat Rekor Baru Jumlah Pengguna KRL di Masa Libur Lebaran 2024, Tembus 31 Ribu Orang

38 hari lalu

KAI Commuter Catat Rekor Baru Jumlah Pengguna KRL di Masa Libur Lebaran 2024, Tembus 31 Ribu Orang

"Kami melihat beberapa potensi anak-anak ikut naik KRL."

Baca Selengkapnya

KRL Anjlok di Dekat WTC Mangga Dua, KAI Commuter Line Masih Lakukan Evakuasi

38 hari lalu

KRL Anjlok di Dekat WTC Mangga Dua, KAI Commuter Line Masih Lakukan Evakuasi

Rangkaian kereta rel listrik atau KRL anjlok di lintas Stasiun Kampung Bandan-Rajawali tepanya di depan WTC Mangga Dua pada Sabtu pagi.

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Prediksi Jumlah Pengguna KRL Yogya-Solo saat Libur Lebaran 2024 Lebih dari 63 Ribu Orang

40 hari lalu

KAI Commuter Prediksi Jumlah Pengguna KRL Yogya-Solo saat Libur Lebaran 2024 Lebih dari 63 Ribu Orang

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba memperkirakan kenaikan jumlah pengguna Commuter Line mencapai puncaknya pada Sabtu, 12 April 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Tambah Perjalanan KRL ke Bandara Soekarno-Hatta dan Kereta Arah Merak

46 hari lalu

KAI Tambah Perjalanan KRL ke Bandara Soekarno-Hatta dan Kereta Arah Merak

PT KAI menambah perjalanan KRL ke Bandara Soekarno-Hatta dan kereta api arah Merak selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

51 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya