Komnas HAM Nilai Kebebasan Berpendapat Sudah Baik
Kamis, 23 Mei 2013 20:40 WIB
TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO.CO , Jakarta - Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Imdadun Rahmat, menyatakan kebebasan berbicara di Indonesia telah tumbuh kuat. Indikatornya, kata dia, adalah maraknya penolakan terhadap pemberian penghargaan World Statesman Award kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Memberikan kritik dan masukan kepada presiden itu sesuatu yang harus diapresiasi," kata Imdadun, Kamis 23 Mei 2013. Kritik atas pemberian penghargaan itu terutama disuarakan rohaniawan Franz Magnis Suseno yang mengirim surat keberatan ke Appeal of Conscience Foundation (ACF), lembaga yang memberikan hadiah bergengsi tersebut. Menurut Imdadun, masukan seperti yang disampaikan Franz Magnis tidak sepatutnya dicerca atau disesali, terlebih dilarang. Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Dipo Alam menilai kritik Franz Magnis terlampau dangkal. "Jadi, kata-kata Pak Magniz itu, maaf ya, dia matanya dangkal," kata Dipo. Franz Magnis sendiri menanggapi ringan pendapat Dipo Alam. Dia menyatakan bahwa sudah menjadi kewajiban Dipo membela SBY. ISMI DAMAYANTI Topik Terhangat: Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah Berita Terpopuler: PKS: VW Caravelle Milik Luthfi, bukan DPP Koruptor Jujur Mengaku Korupsi Karena Bupati Kasus Blok A, Ahok Tak Gentar Hadapi Djan Faridz Koruptor Jujur Kasihan Pada Koruptor Kelas Kakap Duit Fathanah Diduga Mengalir ke Mahasiswi Unhas
10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya
10 Desember 2023
10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya
Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.
Baca Selengkapnya
Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM
22 September 2022
Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM
Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?
Baca Selengkapnya
Terjebak Lingkaran Setan Binary Option
2 Februari 2022
Terjebak Lingkaran Setan Binary Option
Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.
Baca Selengkapnya
Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti
12 Desember 2018
Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti
Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.
Baca Selengkapnya
Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua
14 November 2017
Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.
Baca Selengkapnya
Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir
4 Oktober 2017
Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir
Anggota Komnas HAM terpilih Muhammad Choirul Anam menyatakan komitmennya membongkar kasus pembunuhan Munir.
Baca Selengkapnya
Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM
18 September 2017
Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM
Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan kantor LBH Jakarta sudah dikosongkan. Ada tiga atau empat orang yang sakit saat evakuasi.
Baca Selengkapnya
Komnas HAM Sebut Indonesia Akan Tolak 20 Catatan HAM PBB, Sebab..
20 Agustus 2017
Komnas HAM Sebut Indonesia Akan Tolak 20 Catatan HAM PBB, Sebab..
Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron mengatakan ada sedikitnya 20 rekomendasi yang kemungkinan bakal ditolak atau menjadi catatan oleh Indonesia.
Baca Selengkapnya
Ini Kata Komnas HAM Soal Negara Punya 3 Mandat Pelestarian Budaya
20 Agustus 2017
Ini Kata Komnas HAM Soal Negara Punya 3 Mandat Pelestarian Budaya
Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron menyebutkan negara memiliki tiga mandat berkaitan dengan upaya pelestarian kebudayaan.
Baca Selengkapnya
Komnas HAM Masih Selidiki Kasus Dukun Santet 1998-1999
10 Agustus 2017
Komnas HAM Masih Selidiki Kasus Dukun Santet 1998-1999
Komnas HAM masih menyelidiki kasus pembantaian dukun santet 1998-1999.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
10 jam lalu
11 jam lalu
13 jam lalu
14 jam lalu
17 jam lalu
17 jam lalu
17 jam lalu
17 jam lalu
19 jam lalu
21 jam lalu