Pindah Partai, Gaji 15 Anggota DPRD NTT Dihentikan

Reporter

Editor

Munawwaroh

Senin, 13 Mei 2013 13:30 WIB

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta asyik mengobrol saat pengesahan RAPBD DKI menjadi APBD DKI di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (28/1). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 15 anggota DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam tak gajian karena pindah dan menjadi calon anggota legislatif dari partai lain. Sebab, partai mereka tidak lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Setelah penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) Agustus 2013, maka anggota dewan yang pindah partai tidak berhak menerima gaji," kata juru bicara KPU NTT, Djidon de Haan, kepada wartawan di Kupang, Senin, 13 Mei 2013.

Menurut Djidon, ketika anggota DPRD NTT menandatangani formulir BB-5 dari KPU yang menyatakan kesediaannya mundur dari anggota dewan karena dicalonkan partai lain, maka keterwakilannya di DPRD tidak lagi atas nama parpol yang mengusungnya. "KPU tidak mengenal ada kesepakatan internal," ujarnya.

KPU, kata dia, tidak mengenal koalisi partai politik. "Kami telah berkoordinasi dengan pimpinan DPRD untuk memperlancar proses pengunduran belasan anggota DPRD itu," katanya.

Kepala Biro Keuangan Setda NTT, Obaldus Toda mengatakan, pihaknya tetap membayar gaji dan tunjangan anggota DPRD yang pindah partai selama belum ada proses pemberhentian antar waktu (PAW) dari partai pengusung anggota DPRD itu. "Prinsipnya PAW itu dari partai pengusung. Lalu pemberhentian anggota dewan karena pindah partai itu resminya dari KPU," katanya.

Anggota DPRD NTT asal Partai Damai Sejahtera (PDS), Somie Pandie mengatakan jika dirinya tidak mempersoalkan soal gaji yang dihentikan terkait kepentingan caleg. "Saya tidak persoalkan gaji saya jika harus dihentikan. Tapi dasarnya apa?," katanya.

15 anggota DPRD NTT yang pindah ke partai lain diantaranya yaitu Hendrik Rawambaku, Abraham Litinau, Somie Pandie, Trisna Dano dan Johny Army Konay dari PDS; Daud Saleh Ludji, Angela Mericy Piwung, dan Syukur Yosef dari PKPB; Markus Nubatonis dari PKP; Antonius Ugak dari PPI; Thobias Wanus dari PPDI; Stanis Tefa dari Partai Pelopor; Agus Ng Dapadeda dari Partai Republikan; Oswaldus dari PPRN dan Wellem Nope dari Partai Demokrat yang pindah ke PDIP.

YOHANES SEO



Baca juga Berita Populer Lainnya:
Pengamat Hukum: PKS Tidak Salah

Ahmad Fathanah Minta Sefti Tak Meninggalkannya

Kisah Buruh Panci yang Kabur dan Ditangkap Tentara

Polisi Takut Tangkap Anggota TNI Beking Bos Panci

Ratusan Penumpang Citilink Mengamuk di Adisutjipto

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

3 jam lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

3 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

34 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

42 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

45 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

50 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

59 hari lalu

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya