Ikan Napoleon Sulawesi Tenggara Terancam Punah  

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 10 April 2013 05:26 WIB

Ikan Napoleon. divetrip.com

TEMPO.CO , Kendari: Ikan Napoleon atau dalam bahasa latinnya Cheilunus Undulatus di perairan Sulawesi Tenggara terancam punah. Populasinya terus menurun akibat maraknya perburuan ilegal oleh nelayan. Maklum saja ikan itu memiliki harga yang terbilang mahal.

Nelayan Kendari biasa menjual Ikan Napoleon Rp 500-700 ribu per kilogram. Namun satu kilogram ikan Napoleon matang bisa mencapai harga dua kali lipat. Mahalnya harga ikan ini jelas menggiurkan nelayan. “Populasinya kian menyusut dari tahun ke tahun,” kata Laode Ridwan, Kepala Bidang Budi Daya Ikan Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sulawesi Tenggara.

Ikan Napoleon tergolong langka berdasarkan appendik II CITES (Convention on International Trade In Endangered Species). Sehingga peragangannya dibatasi. Berdasarkan rekomendarsi Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Sulawesi Tenggara hanya mendapat quota ekspor 250 kilogram pada tahun 2013. Padahal di tahun 1990-an perdagangannya mencapai hitungan ton . “Ikan Napoleon diekspor ke Hongkong,” kata Lode Ridwan.

Laode Ridwan menuturkan pemerintah telah menetapkan standar ketat dalam mengendalikan populasi dan keberlanjutanya. Batasan itu berdasarkan ukuran, jenis komuditas ekspor dan berat yang hanya dibatasi satu sampai tiga kilogram saja per ekor. Selama ini penjualan ikan tetap disarankan menggunakan pesawat. Alasannya penjualan di tengah laut berpotesi merugikan negara.

“Ikan ini lambat berkembang biak dan disenangi orang, di tingkat nelayan harganya tinggi makanya tingkat eksplotasi tinggi,” kata dia. “Padahal ada aturan perdagangan dan dikonsumsi. Yang boleh diekspor hanya ikan dengan berat satu sampai 3 kilogram, kurang 1 kilogram harus dilepas, sementara berat lebih dari tiga Kilogram juga harus dilepas agar bisa jadi indukan.”

Di Sulawesi Tenggara pesebaran jenis ikan Napoleon bisa ditemui di sekitar perairan Wakatobi, Lasolo, Konawe Utara dan perairan Tiworo . Ikan Napoleon merupakan jenis ikan demarsal atau ikan yang hidup di dasar. Ikan Napoleon merupakan predator atau pemakan bioata laut yang merusak terumbu karang. Dengan menyusutnya populasi ikan tersebut, perusak karang kian tumbuh subur sehingga terumbu karang banyak yang rusak.

ROSNIAWANTY FIKRY

Topik terhangat:
Penguasa Demokrat
| Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas


Berita Nasional Tempo
Video Polisi Bali Terpopuler YouTube Pekan Ini
Pagi Ini Andi Mallarangeng Siap Buka-bukaan
Soal SMS SBY ke Anas, Ini Kata Pengacara Anas




Berita terkait

Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

27 Februari 2019

Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

Walhi menyebut capres maupun caleg jarang mengangkat kerusakan lingkungan dan dampaknya pada kampanye.

Baca Selengkapnya

20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  

17 Mei 2017

20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  

Demi mendapatkan hasil cacing secara maksimal, tidak jarang kelompok pemburu itu menebang pohon. Pemburu telah menebang sedikitnya 300 pohon.

Baca Selengkapnya

Penyanyi Dangdut Tommy Ali Mangkir dari Panggilan Penyidik Kejati

20 April 2017

Penyanyi Dangdut Tommy Ali Mangkir dari Panggilan Penyidik Kejati

Tommy Ali membantah ada panggilan dari penyidik Kejati Babel terkait pengerukan muara sungai jelitik Sungailiat.

Baca Selengkapnya

Kepala TN Karimunjawa Akui Tongkang Rusak Terumbu Karang

21 Maret 2017

Kepala TN Karimunjawa Akui Tongkang Rusak Terumbu Karang

Tongkang berada di kawasan konservasi, sehingga termasuk pelangaran pidana. Namun, pihak Taman Nasional Karimunjawa tidak berwenang menindak.

Baca Selengkapnya

Kapal Tongkang Merusak Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa

21 Maret 2017

Kapal Tongkang Merusak Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa

Lembaga swadaya masyarakat Alam Karimun mencatat, sudah lima kali tongkang menabrak terumbu karang.

Baca Selengkapnya

Perairan Rusak Karena Tambang, Ini Aksi Menteri Susi

21 Maret 2017

Perairan Rusak Karena Tambang, Ini Aksi Menteri Susi

Susi Pudjiastuti mengingatkan perusahaan tambang di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, untuk menjaga lingkungan agar tak merusak ekosistem laut.

Baca Selengkapnya

Kapal Pesiar Inggris Hancurkan Terumbu Karang Raja Ampat  

12 Maret 2017

Kapal Pesiar Inggris Hancurkan Terumbu Karang Raja Ampat  

Kapal milik operator tur Inggris sepanjang 90 meter menghancurkan terumbu karang Raja Ampat seluas 1.600 meter persegi.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Kawasan Hutan, 33 Perusahaan Sawit Dilaporkan

16 Januari 2017

Eksploitasi Kawasan Hutan, 33 Perusahaan Sawit Dilaporkan

Ada dua dugaan pelanggaran aturan pemerintah, yakni undang-undang perkebunan dan undang-undang pencegahan kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Legislator Pertanyakan Larangan Reklamasi untuk Hotelnya  

23 September 2016

Legislator Pertanyakan Larangan Reklamasi untuk Hotelnya  

Reklamasi yang dilakukan PT Kaluka Indah Permai sudah dilakukan di Jorong Kaluku, Nagari Singkarak, sejak Juli lalu. "Kenapa hanya saya yang dilarang?"

Baca Selengkapnya

Reklamasi Singkarak oleh Perusahaan Legislator Dihentikan  

23 September 2016

Reklamasi Singkarak oleh Perusahaan Legislator Dihentikan  

Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi menyatakan Danau Singkarak merupakan kawasan penyediaan energi dan pariwisata serta habitat ikan bilis.

Baca Selengkapnya