Ada Jejak Tersangka di Ruangan Wali Kota Bandung

Reporter

Selasa, 26 Maret 2013 05:26 WIB

Walikota Bandung, Dada Rosada. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menduga kuat ada jejak-jejak para tersangka kasus dugaan pemberian suap terhadap Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung, Setyabudi Tejocahyono, di ruang kerja Wali Kota Bandung, Dada Rosada. Karena alasan itu, penyidik Komisi menggeledah ruang kerja Dada di Balai Kota, Senin sore, 25 Maret 2013.

"Diduga di situ ada jejak-jejak atau bukti-bukti terkait tersangka HN, AT, dan TH," kata Juru bicara KPK, Johan Budi S.P.

HN adalah Herry Nurhayat, pelaksana tugas Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung. AT adalah Asep Triyana dan TH yaitu Toto Hutagalung, dua orang yang diduga sebagai perantara ke Setyabudi. Mereka menjadi tersangka pemberi suap kepada hakim Setyabudi.

Kasus suap ini terungkap saat KPK menangkap tangan Setyabudi di ruang kerjanya karena menerima suap Rp 150 juta dari Asep pada Jumat pekan lalu. Asep dan Herry Nurhayat pun ikut ditangkap. Tak luput, uang Rp 350 juta di mobil Asep disita KPK. Seorang petugas keamanan pengadilan, Pupung, juga diboyong ke KPK, namun dia dilepas karena hanya berstatus saksi. (Baca: Wali Kota Bandung Dicegah ke Luar Negeri)

Kecuali Pupung, keempatnya ditetapkan sebagai tersangka. Setya Budi disangka melanggar Pasal 12 huruf a, b atau c, Pasal 5 ayat (2), dan Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi. Asep, Herry dan Toto diduga melanggar Pasal 6 ayat (1), Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 11 UU yang sama. KPK sudah menahan ketiga tersangka, kecuali Toto yang gagal ditangkap pada Jumat lalu.

Komisi menduga kuat pemberian suap tersebut berkaitan dengan kasus korupsi pengadaan dana bantuan sosial anggaran 2009 dan 2010 yang persidangannya berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung. Setya Budi menjabat sebagai ketua majelis hakim, dengan anggota majelis Ramlah Comel dan Jojo Johari. Tujuh terdakwa dari pejabat Pemkot Bandung dalam kasus korupsi tersebut divonis 1 tahun penjara dan denda Rp 50 juta, jauh lebih rendah daripada tuntutan jaksa penuntut umum selama 4 tahun penjara.

Johan mengatakan, Toto berperan sebagai pemberi pesan kepada Asep, yang kemudian memberikan duit suap kepada Setyabudi. Tetapi Johan tak memastikan jika uang di tangan Asep tersebut berasal dari Toto. "Apakah TH ini yang berinisiatif sendiri atau ada pihak-pihak lain yang menyuruh dia, itu yang sedang kami dalami," kata Johan.

Dia juga menegaskan, kasus suap tersebut masih mungkin berkembang, baik penyuap maupun penerima suap. Indikasi adanya penerima suap lain adalah ditemukannya uang Rp 350 juta di mobil Asep. "Kami sedang kembangkan, apakah ada kemungkinan penerima lainnya atau tidak," kata Johan.

Selain di ruang kerja Dada Rosada, KPK menggeledah enam tempat terpisah di Bandung, yaitu di ruangan Setya Budi, ruangan Ketua Pengadilan Negeri Bandung, ruang panitera, ruang kerja, dan rumah Herry Nurhayat, serta ruang kerja Pupung. Johan mengatakan belum mengetahui hasil penggeledahan tersebut.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita terpopuler:
Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang
Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman

Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma

Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras

Tak Ada Kudeta, Hanya Pembagian Sembako

Berita terkait

Pansel Calon Pimpinan dan Dewas KPK Molor, ICW Sebut Fit and Proper Test Bakal Dilakukan DPR Berikutnya

1 jam lalu

Pansel Calon Pimpinan dan Dewas KPK Molor, ICW Sebut Fit and Proper Test Bakal Dilakukan DPR Berikutnya

ICW mengungkap kemungkinan fit and proper test calon pimpinan KPK akan dilakukan DPR periode 2024-2029 akibat molornya Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Pidana: Putusan Sela Bebaskan Gazalba Saleh Melawan Akal Sehat

3 jam lalu

Pakar Hukum Pidana: Putusan Sela Bebaskan Gazalba Saleh Melawan Akal Sehat

Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar mengatakan putusan sela yang membebaskan Gazalba Saleh adalah putusan ngawur.

Baca Selengkapnya

KPK Titipkan Sejumlah Mobil Mewah dari Lamborghini hingga Rubicon di Rupbasan Samarinda

4 jam lalu

KPK Titipkan Sejumlah Mobil Mewah dari Lamborghini hingga Rubicon di Rupbasan Samarinda

KPK menitipkan sejumlah mobil mewah di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Samarinda, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Profil Keponakan Prabowo, Budi Djiwandono yang Dipasangkan Kaesang dalam Foto For Jakarta 2024

21 jam lalu

Profil Keponakan Prabowo, Budi Djiwandono yang Dipasangkan Kaesang dalam Foto For Jakarta 2024

Budi Djiwandono dipasangkan dengan Kaesang, anak Jokowi, di foto For Jakarta 2024. Ini profil keponakan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Mantan Penyidik Sebut Putusan Sela Perkara Gazalba Saleh Bikin Kasus di KPK Mandek

22 jam lalu

Mantan Penyidik Sebut Putusan Sela Perkara Gazalba Saleh Bikin Kasus di KPK Mandek

KPK dan Jaksa Agung harus berkoordinasi agar terdakwa lain tidak melihat celah dari perkara Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

Muhammad Yusuf Ateh Terpilih Menjadi Ketua Pansel KPK, Janjinya Cari Pimpinan KPK Berintegritas Tinggi

1 hari lalu

Muhammad Yusuf Ateh Terpilih Menjadi Ketua Pansel KPK, Janjinya Cari Pimpinan KPK Berintegritas Tinggi

Muhammad Yusuf Ateh dipilih Jokowi sebagai Ketua Pansel KPK. "Kami akan cari pimpinan KPK yang berintegritas tinggi," kata dia.

Baca Selengkapnya

Kasus Harun Masiku 'Hidup Lagi' Setelah Buron 4 Tahun, KPK Panggil Mahasiswa dan Pengacara

1 hari lalu

Kasus Harun Masiku 'Hidup Lagi' Setelah Buron 4 Tahun, KPK Panggil Mahasiswa dan Pengacara

Harun Masiku buron sudah 4 tahun, belakangan KPK panggil seorang mahasiswa dan pengacara untuk pemeriksaan kasus suap kader PDIP ini.

Baca Selengkapnya

KPK Banding Putusan Sela Gazalba Saleh, Johanis Tanak: Susun Memori Perlawanan Secepatnya

1 hari lalu

KPK Banding Putusan Sela Gazalba Saleh, Johanis Tanak: Susun Memori Perlawanan Secepatnya

KPK terpaksa kembali melepas Gazalba Saleh pada Senin sore lalu, namun Hakim Agung nonaktif itu tetap berstatus tersangka atau terdakwa.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Kemungkinan Uji Kelayakan Capim KPK Dilakukan DPR Periode Berikutnya

1 hari lalu

Politikus PDIP Sebut Kemungkinan Uji Kelayakan Capim KPK Dilakukan DPR Periode Berikutnya

Pansel KPK telah mengumumkan pendaftaran calon pimpinan dan dewan pengawas lembaga antirasuah tersebut dilakukan pada 4-25 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: KPK Ingatkan Suami Maia Estianty Kooperatif, KPK Curiga Ada Upaya Melindungi Sesama Hakim

1 hari lalu

Top 3 Hukum: KPK Ingatkan Suami Maia Estianty Kooperatif, KPK Curiga Ada Upaya Melindungi Sesama Hakim

Tiga laporan yang masuk Top 3 Hukum adalah berita tentang KPK ingatkan suami Maia Estianty, Irwan Mussry agar kooperatif hadir di sidang.

Baca Selengkapnya