3 Faktor Penyebab Partai Semakin Tak Dipercaya

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 11 Maret 2013 06:23 WIB

Sejumlah pimpinan dan perwakilan pengurus partai politik peserta Pemilu 2014 menunjukkan nomor urut parpol usai pengundian di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (14/1). ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Azyumardi Azra, mengatakan saat ini semakin banyak masyarakat yang tidak percaya partai politik. Menurut dia, ada tiga faktor penyebab menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada partai.

Pertama, meningkatnya literasi politik masyarakat. "Masyarakat kita semakin melek politik," kata Azyumardi, dalam diskusi "Masihkah Kita Percaya pada Partai Politik" di Jakarta, Ahad, 10 Maret 2013.

Ia mengatakan, partai tidak bisa lagi menganggap masyarakat di level akar rumput tak mengerti situasi politik yang terjadi. "Mereka tahu," ujar Azyumardi. Menurut dia, media telah membantu meningkatkan literasi politik masyarakat. "Masyarakat tidak lagi mudah diberikan janji atau tertipu dengan jargon-jargon politik."

Peningkatan literasi politik, ucap Azyumardi, dibarengi meningkatnya skeptisisme politik masyarakat. Terutama masyarakat di level bawah. "Mereka (masyarakat) kehilangan insentif untuk berpartisipasi menyumbangkan suaranya," kata dia.

Faktor kedua, perilaku elit politik partai semakin koruptif. Azyumardi mengatakan, saat ini semakin banyak politikus yang terlibat kasus korupsi. "Ini jelas membuat masyarakat kehilangan kepercayaannya," ujarnya. Adapun faktor terakhir adalah kegagalan partai memenuhi janji untuk memperbaiki kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Azyumardi, sulit bagi partai untuk membangkitkan kepercayaan masyarakat lantaran waktu pemilihan sudah dekat. "Yang paling mungkin mereka (partai) mengusung calon-calon (legislator) yang kredibel," ucap dia.

PRIHANDOKO

Berita terpopuler lainnya:
Polda Temukan Kartu Intelijen di Mobil Hercules
Wawancarai Aher, Sejumlah Wartawan Dipukul Petugas

Jokowi Ikut Nonton Music Bank Jakarta

Curhat Rustriningsih Kenapa Tak Lolos Cagub

Eunhyuk Ingin Belajar Bahasa Indonesia

Rustriningsih Ditolak PDIP Karena Tak Santun Berpolitik

Modus Golden Traders Mirip Perusahaan di Malaysia

Polda: Kartu Intelijen di Mobil Hercules Palsu

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

6 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

8 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

33 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

33 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

39 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

41 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

42 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

42 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

43 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya