TEMPO Interaktif, Padang: Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, Selasa (10/8), menetapkan Walikota Solok, Yumler Lahar sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana pembayaran ganti rugi lahan proyek pengerukan lahan terminal truk sebesar Rp. 1,3 miliar. "Statusnya naik dari saksi menjadi tersangka, setelah kejaksaan memiliki bukti cukup kuat tentang keterlibatan Yumler dalam kasus itu," kata Kepala Kejati Sumatera Barat, Muchtar Arifin. Pekan lalu, Direktur PT. Barretta Muda Pratama, Hariadi sebagai pelaksana proyek sudah ditetapkan sebagai tersangka utama. Sementara itu, 20 Anggota DPRD Kota Solok masih berstatus sebagai saksi dalam kasus ini. Kamis (12/8), Kejati akan memeriksa Yumler.Kasus bermula dari Pemerintah Kota Solok yang mengucurkan dana sebesar Rp. 1,3 miliar lewat APBD 2001 untuk proyek pembebasan dan pengerukan lahan terminal truk. Proses pencairan dana proyek yang dikerjakan PT Barretta Muda Pratama, itu disetujui DPRD dan Walikota Solok. Setelah Badan Keuangan Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum Solok menemukan dugaan mark-up, Kejati kemudian mengusut kasus ini.Febrianti - Tempo News Room