Pembantu Rumah Tangga Tuntut Perlindungan Perda  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 15 Februari 2013 17:56 WIB

Unjuk rasa Pembantu Rumah Tangga (PRT). TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Puluhan pembantu rumah tangga (PRT) yang tergabung dalam Jaringan Perlindungan Pembantu Rumah Tangga (JPPRT) Yogyakarta menggelar unjuk rasa dalam peringatan Hari PRT di DPRD dan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Jumat, 15 Februari 2013.

Dalam aksi para asisten yang semuanya perempuan itu, mereka membawa wajan dan tampah untuk menutup wajah. Tiap wajan ditempeli satu huruf yang membentuk kalimat: “Sahkan UU PRT”. Mereka juga menutup wajah dengan tampah dengan tulisan berupa tuntutan, mulai dari cuti haid, upah dan jam kerja layak, serta tunjangan hari raya dan kesehatan.

Koordinator aksi, Sayuti, menjelaskan, berdasarkan data yang dikumpulkan organisasinya sejak 2008, sekitar 25 persen pembantu di Yogyakarta mengalami kekerasan ekonomi. “Masih banyak anggota PRT di Yogya yang tak digaji layak. Sebulan ada yang mendapat Rp 150-300 ribu untuk jam kerja lebih dari 12 jam,” kata dia. Jumlah pembantu di Yogyakarta berdasarkan sensus penduduk tercatat 6000 orang. Namun, hanya 500 orang yang menjadi anggota organisasi.

Menurut Sayuti, yang sering tak mendapat sorotan adalah pekerja di bawah umur 18 tahun. Saat ini organisasinya mengadvokasi seorang anak perempuan pekerja berusia belasan yang tak mendapat perlakuan layak. Anak itu bekerja sebagai pembantu di perumahan elite di Kabupaten Sleman. “Si majikan punya anjing 37 ekor yang juga harus dirawat setiap hari. Tapi gajinya cuma Rp 300 ribu dan sekarang menderita katarak tanpa ada upaya pengobatan,” katanya.

Para PRT itu mendesak DPRD DIY segera merealisir peraturan daerah untuk menjaminan perlindungan mereka. Selama ini persoalan tentang PRT hanya diatur Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2010. “Tanpa ada sanksi, aturan itu tidak berjalan. Kami ingin segera ada peraturan daerah yang mengatur,” ujar Sayuti.

Ketua Badan Legislatif DPRD DIY, Sadar Narima, mengakui selama ini aturan daerah tentang pembantu rumah tangga memang belum diwujudkan. Bahkan, katanya, pemerintah DIY dan DPRD tak mengusulkan perlindungan pembantu menjadi peraturan daerah. “Meski aturan pekerja sudah tercatat dalam UU Ketenagakerjaan, tapi untuk sektor informal seperti ini memang belum ada rumusan khusus,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

2 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

6 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

9 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

37 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

44 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

48 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

53 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

4 Maret 2024

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya