Anis Matta Tarik Simpati Kader PKS Lewat Buku  

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 10 Februari 2013 14:05 WIB

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta memiliki rekam jejak yang mumpuni di partai dakwah ini. Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, itu empat kali menjabat sebagai sekretaris jenderal hingga akhirnya menjadi presiden PKS, menggantikan Lutfi Hasan Ishaaq yang tersangkut kasus suap.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq, Anis memang punya kecakapan khusus, terutama dalam menarik simpati kader PKS lewat buku. "Kemampuan itu dia kembangkan betul. Mungkin juga karena kesempatan untuk mengembangkan itu lebih besar dimiliki oleh Pak Anis ketimbang kader PKS lain," kata dia, Kamis, 7 Februari 2013.

Anis, kata Mahfudz, merupakan sosok yang gampang bergaul sehingga punya banyak wawasan dan gagasan. Hal tersebut kemudian ia tuangkan dalam buku, dari yang bertema "serius" hingga cinta. Karyanya diminati tak hanya oleh kader KPS saja.

Sejalan dengan kepiawaiannya dalam menulis, sebagai sekjen partai, mantan wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu juga kerap menerapkan ide dan gagasan dalam aktivitas dan program partai. "Sehingga ruang itulah yang membuat dia memiliki kemampuan komunikasi ke dalam dan ke luar," kata dia

Mahfudz tak menampik soal kedekatannya dengan presiden PKS yang baru itu. Tapi menurut dia, kedekatan mereka semakin akrab karena sama-sama memimpin tim pemenangan pemilu dan memiliki hubungan kerja yang sangat kuat pada Pemilu 2009. "Setelah 2009 saya ditunjuk sebagai wakil sekjen dan saya bergerak di lembaga yang sama dengan Pak Anis, lembaga kajian dan komunikasi, Siddiq Foundation," ujar ketua Komisi Pertahanan dan Hubungan Luar Negeri DPR ini.

Beberapa buku yang ditulis Anis Matta yaitu Menikmati Demokrasi, Membentuk Karakter Cara Islam, Dari Gerakan ke Negara, Mencari Pahlawan Indonesia, dan Serial Cinta.

WAYAN AGUS | MUNAWWAROH

Baca juga

Habibie Batalkan Negosiasi Ketika Tempo Diberedel

Status Hukum Anas, Ini Respons Hidayat Nur Wahid

Pendiri Akui PKS Memang Ikhwanul Muslimin

Orang Ini Bisa Selamatkan Partai Demokrat

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

4 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

6 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

9 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

11 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

36 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

36 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

42 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

44 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

45 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

46 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya