TEMPO Interaktif, Jakarta:Markas Beras kepolisian RI tidak mempermasalahkan kedatangan Tim Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ke ruang inap tersangka kasus gula ilegal Nurdin Halid, pukul 09.30 WIB di Rumah Sakit Polri Soekanto Jl. Kramat Jati Jakarta Timur, Kamis (5/8). Pasalnya, menurut Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komjen Polisi Suyitno Landung, kedatangan itu, untuk menjenguk Nurdin selaku Ketua PSSI.Suyitno membantah, Nurdin melepas kontingentin untuk pertandingan Piala Tiger di Vietnam. "Saya dengar laporannya, bukan datang melepas, tapi pamitan. Diakan orang sakit, kalau melepas itu dia yang datang," kata dia. Berdasarkan keterangan yang diperoleh Tempo News Room, sekitar 30 orang atlit PSSI secara bergantian masuk ke ruang Kirana 100. Sekitar dua menit berkelompok lima orang masuk ke ruangan itu. Menanggapi, Suyitno mengatakan tidak masalah. "Gak apa-apa asal tertib, tidak mengganggu kesehatannya kan boleh," kata dia. Dan itu dinilai tidak melanggar aturan karena kepentingannya untuk menjenguk. Ditanyakan secara terpisah Direktur II Ekonomi Khusus Brigjen Pol. Samuel Ismoko, memang tidak ada surat izin permohonan atas kegiatan tadi pagi. "Secara khusus tidak," kata Ismoko. Tetapi, kata dia, ada koordinasi atau yang disebut izin secara langsung. "Kita harus berpikir pada sisi yang lain, inikan tim kebanggaan nasional," kata Ismoko lagi.Menurutnya, untuk menjenguk itu tidak perlu izin karena polisi hanya memberikan izin besuk kepada keluarga, yang lainnya tidak termasuk wartawan. Namun pastinya kata dia, langkah koordinasi kesehatan Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa itu selalu dilakukan antara penyidik dengan dokter Polri. "Kita koordinasi dengan pusdokes, dia itukan tahanan saya. Dan kita selalu mengecek tahanan," kata Ismoko.Martha Warta Tempo News Room
Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk
16 Oktober 2023
Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk
Badan Pangan Nasional mengatakan salah satu penyebabnya adalah realisasi impor gula yang rendah. Berdasarkan catatan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, tutur Arief, realisasi impor gula saat ini hanya 26 persen.