Gangguan Keamanan Marak, SBY Terbitkan Inpres  

Reporter

Senin, 28 Januari 2013 12:25 WIB

Konsentrasi massa salah satu pendukung kandidat calon Gubernur Sulawesi Selatan pascabentrok di Perempatan Jalan Haji Bau - Arif Rate, Makassar, Kamis (10/1). TEMPO/Muhtar

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri pada hari ini, Senin, 28 Januari 2013. "Inti dari inpres ini adalah efektivitas penanganan gangguan keamanan di Tanah Air. Dengan inpres ini saya berharap situasi keamanan di dalam negeri bisa kita jaga," kata SBY, dalam pengarahan seluruh kepala daerah di Rapat Kerja Pemerintah 2013, Balai Sidang Jakarta Convention Center, Senin, 28 Januari 2013.

Dengan inpres, Presiden menginstruksikan setiap kepala daerah, jajaran pimpinan Polri, dan Tentara Nasional Indonesia di pusat dan daerah untuk bisa menyelesaikan permasalahan gangguan keamanan, tuntas hingga ke akarnya. "Jangan menyimpan bom waktu. Selesaikan dengan tuntas," kata dia.

Alasan dikeluarkannya inpres tersebut
, menurut Presiden, karena sepanjang tahun 2012 ada sejumlah aksi kekerasan, aksi terorisme, benturan sosial, dan konflik komunal yang terjadi di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Walaupun kondisi keamanan Indonesia relatif lebih baik daripada kondisi keamanan beberapa negara lain, juga kondisi keamanan di tahun 1998-1999, tetap banyaknya konflik menandakan keamanan dalam negeri tidak bisa terjaga dengan baik.

"Dari berbagai survei rakyat menyatakan ketidakpuasan, bahkan negara disebut melakukan pembiaran," kata dia, "Beberapa kali saya memberi instruksi, namun aksi kekerasan tetap terjadi."

Penerbitan inpres juga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan keamanan di tahun politik di tahun 2013 dan tahun 2014. "(Penyelesaian masalah gangguan keamanan) saya tetapkan sebagai prioritas," SBY menambahkan.

Dengan inpres yang baru, ia menambahkan, polisi tetap sebagai penjuru dan terkadang dibantu oleh TNI. Tetapi peran gubernur, bupati, dan wali kota akan menjadi sangat besar untuk meredam potensi konflik. "Tidak boleh lagi ada keragu-raguan dalam bertindak, atau ada keterlambatan mengatasi. Tidak boleh lagi tidak bisa mencegah sesuatu yang sebenarnya bisa kita cegah," kata dia.

ARYANI KRISTANTI

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

37 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Kecam Warga Papua Dianiaya TNI, Imparsial: Bukti Pendekatan Keamanan Tak Hormati HAM

44 hari lalu

Kecam Warga Papua Dianiaya TNI, Imparsial: Bukti Pendekatan Keamanan Tak Hormati HAM

Kekerasan di Tanah Papua, selalu berulang karena pemerintah masih menggunakan pendekatan keamanan dalam menangani konflik.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.

Baca Selengkapnya