Megawati Mulai Dekati Muhammadiyah

Reporter

Editor

Jumat, 16 Juli 2004 10:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Megawati Soekarnoputri mulai mendekati Muhammadiyah. Hal ini dilakukannya menjelang putaran kedua pemilihan presiden dan wakil presiden 20 September. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Sutjipto, sang Ketua Umum bahkan telah bertemu Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafi'i Ma'arif, Selasa (13/7)."Saya tahu persis Ibu (Megawati) telah bertemu dengan Pak Syafi'i Ma'arif," kata Sutjipto kepada wartawan di gedung MPR/DPR, Jakarta, kemarin. Ia menolak menyebutkan tempat dan isi pertemuan itu. Syafi'i Ma'arif yang dihubungi secara terpisah membantah keterangan Sutjipto. Yang benar, kata dia, pertemuan antara dirinya dan Mega memang sedang dirancang. Ia menolak menyebutkan siapa perantara rencana tersebut. "Tapi saya tegaskan, inisiatif bukan dari saya atau Muhammadiyah," katanya.Syafi'i menyatakan, ia tidak membawa misi apa pun pada pertemuan dengan Megawati. Ia mengaku hanya akan menekankan kepada Megawati bahwa negara ini membutuhkan terobosan. Karena itu, bila Megawati terpilih, ia akan meminta pembentukan kabinet ahli. Tentang sikap Muhammadiyah di putaran kedua, Syafi'i mengatakan, para pengurus akan mengadakan rapat pada 21 Juli di Jakarta.Selain mendekati Muhammadiyah, Sutjipto juga mengaku sudah menjalin komunikasi intensif dengan beberapa politikus, termasuk dari Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar. Kemarin pagi, katanya, partainya juga menemui sejumlah petinggi Partai Beringin. Namun, para peserta pertemuan "tak berkenan" jika hasil pertemuan itu disampaikan ke luar. Dalam waktu dekat, ia berencana menemui tokoh-tokoh dari Partai Keadilan Sejahtera. Ketika ditanyakan kabar adanya pertemuan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung dengan Mega di Bali pekan lalu, Sutjipto mengaku tidak tahu. Saat memimpin rapat partai, Selasa lalu, Megawati tidak memberi tahu tentang pertemuan itu. "Masalah itu tertutup banget," katanya.Akbar juga membantah telah bertemu Megawati di Bali. Ia hanya mengaku telah bertemu Jusuf Kalla pada Jumat lalu. Menurut dia, pada pertemuan itu tidak ada kesepakatan-kesepakatan tertentu. Namun, ia mengakui secara implisit Kalla menyampaikan indikasi untuk mengajak kerja sama.Sementara itu, calon wakil presiden Salahuddin Wahid mengatakan sudah menghubungi Yudhoyono berkaitan dengan hasil pemilihan presiden 5 Juli. "Saya cuma telepon Pak Yudhoyono untuk ngasih ucapan selamat," ujarnya kepada Tempo News Room.Salahuddin mengaku tak pernah bertemu secara langsung dengan Yudhoyono, apalagi membuat kesepakatan politik. Ia pun menyatakan akan menghubungi dan mengucapkan selamat kepada Hasyim Muzadi. "Kalau Ibu Mega, nomor handphone-nya saja saya tidak tahu," ujarnya. Fajar WH/Budi S/Dian Yuliastuti/Sunariyah - Tempo News Room

Berita terkait

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

2 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

11 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

2 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

2 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

3 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

3 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

6 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

8 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya