DPR Sebut Dahlan Iskan 'Menteri Kacau Balau'  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 3 Desember 2012 11:50 WIB

Menteri BUMN dan mantan Dirut PT PLN (Persero) Dahlan Iskan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan kembali membuat anggota Dewan Perwakilan Rakyat berang. Dahlan yang semula dijadwalkan hadir dalam rapat kerja dengan Komisi Energi, Senin, 3 Desember 2012, tak jadi ikut rapat. Padahal, dia sempat datang ke kompleks parlemen Senayan dan mengisi daftar hadir rapat.

Wakil Ketua Komisi Energi Effendi Simbolon menyatakan, ketidakhadiran Dahlan menunjukkan ketidakseriusan mantan Direktur Utama PLN itu menyelesaikan sengkarut inefisiensi di PLN selama Dahlan menjabat. "Dahlan tak menunjukkan wibawa pemimpin. Kami tak berempati pada Dahlan," katanya saat memimpin rapat, Senin, 3 Desember 2012.

Dahlan sempat datang ke ruangan Komisi Energi. Dahlan datang pukul 09.45 WIB, limabelas menit lebih awal dari jadwal rapat. Namun, pada pukul 10.05, setelah mengisi absen, Dahlan segera ngacir ke mobilnya. "Saya ke sini hanya mau pamit karena pukul 10.38 WIB dipanggil rapat terbatas oleh Bapak Presiden," kata Dahlan sebelum pergi.

Namun, sikap Dahlan datang dan meminta izin itu justru dipermasalahkan oleh sejumlah anggota Komisi. Effendi menyebut Dahlan telah menurunkan wibawa pemerintah. "Tidak bisa menteri seperti ini, kacau-balau ini," kata Effendi.

Anggota Komisi dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rachmat Hidayat, justru menagih bukti panggilan Presiden. "Tolong dicek betul apa benar surat panggilan Presiden itu." Menurut Rachmat, Dahlan terlalu sering mangkir dari rapat dengan Komisi sehingga memperlambat proses klarifikasi atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan selama Dahlan menjabat direktur utama.

Dahlan sebelumnya sudah dua kali mangkir dari rapat dengan Komisi Energi. Pada dua kali ketidakhadirannya, Dahlan lebih memilih menghadiri tugasnya sebagai Menteri BUMN. Dahlan mengikuti kunjungan ke Jambi dan menghadiri pertemuan Presiden. Dahlan baru sekali menghadiri rapat yang membahas temuan BPK tentang inefisiensi di PLN sebesar Rp 37 triliun semasa kepemimpinannya.

IRA GUSLINA SUFA

Berita Terpopuler:

Prancis Punya Masjid Gay Pertama

Indonesia Jadi Tuan Rumah Miss Universe

Heboh Video Ahok, PRJ Belum Mau Berkomentar

ITB Siap Kembalikan Uang Rp 10 Miliar ke Mahasiswa

Protes Ahok Soal PRJ Dinilai Tak Tepat

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

20 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

7 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya