Gus Sholah Desak Sutan Minta Maaf

Reporter

Rabu, 28 November 2012 21:33 WIB

Massa Garda Pecinta Gus Dur membentangkan poster saat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPD Partai Demokrat, Yogyakarta, Rabu (28/11). Massa gabungan dari berbagai elemen masyarakat ini menuntut Soetan Bhathoegana meminta maaf dan mengundurkan diri dari DPR-RI. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Sholahudin Wahid meminta Ketua Departemen ESDM Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, meminta maaf terkait dengan pernyataannya tentang pelengseran Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari kursi kepresidenan.

"Seharusnya dia minta maaf. Anas saja minta maaf," katanya kepada wartawan saat dikonfirmasi tentang pernyataan Sutan yang dinilai melukai warga Nahdliyin, di Jombang, Rabu 28 November 2012.

Pihaknya menyebut Sutan merupakan orang yang tidak mengerti hukum. Gus Dur tidak terbukti bersalah dalam kasus Buloggate dan Bruneigate. Kejaksaan pun menyebutkan, jika kasus itu sudah di SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan), yang artinya Gus Dur bersih dari tuduhan korupsi. Turunnya dari jabatan Presiden saat itu lebih karena dijatuhkan secara politik.

"Dia itu tidak mengerti hukum. Gus Dur tidak terbukti bersalah dan Sutan tidak mengerti. Orang yang tidak tahu itu harus dikasihani," kata adik Gus Dur ini menyayangkan.

Ia juga tidak melarang warga nahdliyin atau umat Muslim lain melakukan unjuk rasa memprotes pernyataan tentang lengsernya Gus Dur oleh Sutan. Namun, ia berharap aksi itu tidak anarkistis.

Ratusan orang dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Jombang sebelumnya juga datang ke lokasi pondok untuk berziarah ke makam Gus Dur. Mereka mendoakan arwah Gus Dur sebelum persiapan unjuk rasa ke kantor Partai Demokrat Kabupaten Jombang. Mereka juga meminta doa restu dari Gus Sholah (sebutan akrab KH Sholahudin Wahid).

Sebelumnya, dalam sebuah acara talk show di sebuah televisi bersama mantan juru bicara Gus Dur, Adhie Masardi, Sutan menyebutkan Gus Dur semasa menjadi Presiden pernah tersandung masalah hukum, yakni Buloggate dan Bruneigate, sehingga lengser.

Atas pernyataannya itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bahkan sempat akan melayangkan somasi terhadap Partai Demokrat terkait dengan pernyataan Soetan Bathoegana, yang dinilai melecehkan Gus Dur, tokoh kebanggaan NU itu.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum memohon maaf atas pernyataan Sutan Bhatoegana. Anas mengajak setiap orang memegang etika dasar kepada para pemimpin, baik pada para pemimpin yang sedang memegang amanah maupun kepada para mantan pemimpin. Mereka layak menghormati dan memuliakannya.

Sejumlah kalangan ternyata tidak mau menerima permintaan maaf yang diwakilkan oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum atas sikap Sutan. Ia harus mengajukan permintaan maaf langsung atau terbuka atas sikapnya yang dinilai melukai umat.



WDA | ANT

Berita terkait

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

26 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

8 November 2023

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Politisi Golkar Nusron Wahid menjadi Sekretaris TKN Prabowo-Gibran. Adakah hubungan kekerabatan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Baca Selengkapnya

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

6 Oktober 2023

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

Presiden Joko Widodo atau Jokowi anggarkan Rp 39,47 triliun untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan. Ini jejak anggaran Alutsista sejak era Suk

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

3 Juni 2023

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.

Baca Selengkapnya

Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

11 Mei 2023

Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

Alissa Wahid meminta untuk mewaspadai sentimen sektarian pada Pilpres 2024. Dia juga meminta para capres untuk tak mengejar kepentingan politik semata

Baca Selengkapnya

Mengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur

3 April 2023

Mengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur

Ketua Pelaksana KPG Yajid Fauzi mengatakan, kegiatan KPG merupakan kegiatan kaderisasi yang bertujuan untuk menyebarluaskan khazanah pemikiran Gus DUr

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan, Makam Gus Dur Dibanjiri Peziarah

30 Maret 2023

Selama Ramadan, Makam Gus Dur Dibanjiri Peziarah

Ratusan warga berziarah ke makam Presiden keempat, K.H. Abdurrahman Wahid atau dikenal Gus Dur di area makam Pondok Pesantren Tebuireng

Baca Selengkapnya

Perayaan Imlek 2023, PKB Kenang Jasa Gus Dur Hapus Diskriminasi di Indonesia

21 Januari 2023

Perayaan Imlek 2023, PKB Kenang Jasa Gus Dur Hapus Diskriminasi di Indonesia

PKB menyebut perayaan Imlek tak lepas dari jasa mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dia mencabut Inpres yang pernah dibuat Soeharto.

Baca Selengkapnya

William Liddle tentang Gus Dur: Pemuda Nyeleneh dengan Pikiran Tajam

30 Desember 2022

William Liddle tentang Gus Dur: Pemuda Nyeleneh dengan Pikiran Tajam

Hari ini, 16 tahun lalu KH Abdurrahman Wahid berpulang. William Liddle dalam bukunya sebut Gus Dur sebagai pemuda nyeleneh dengan pikiran tajam.

Baca Selengkapnya