TEMPO.CO, Jakarta - Saidi Butar-Butar mengaku malu saat memenuhi panggilan Badan Kehormatan DPR. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat ini merupakan salah seorang yang disebut-sebut dan dilaporkan karena diduga memeras perusahaan Badan Usaha Milik Negara, PT Merpati Nusantara Airlines. ”Saya sudah malu di daerah pemilihan. Malu sama cucu dan anak," kata dia sebelum masuk ke ruang BK di kompleks parlemen Senayan, Rabu, 28 November 2012.
Saidi pun membantah jika dikatakan terlibat dalam pemerasan terhadap perusahaan pelat merah itu. "Saya tidak tahu apa-apa," ujar Saidi. Politikus Partai Demokrat itu juga menegaskan, dirinya belum lama menjadi anggota di Komisi Keuangan DPR. "Saya kaget kenapa dipanggil?"
Ketika disinggung soal adanya pertemuan informal pada 1 Oktober 2012 bersama sejumlah anggota Komisi Keuangan dan direksi Merpati, Saidi mengaku tidak mengikuti pertemuan itu."Kita lihatlah nanti di dalam," ujar dia.
Saidi bersama politikus Demokrat lainnya, Linda Megawati, memenuhi panggilan Badan Kehormatan DPR untuk diperiksa ihwal dugaan pemerasan terhadap PT Merpati. Dugaan pemerasan PT Merpati disampaikan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. Badan Kehormatan sudah memeriksa dua anggota dewan, yaitu Achsanul Qosasi dan Sumaryoto terkait dugaan pemerasan ini. Badan Kehormatan juga sudah memeriksa Direktur Utama Merpati, Rudy Setyopurnomo, dan eks-Direktur Utama Merpati, Sarjono Johny.
Gus Muhaimin: MKD Dapat Tanggalkan Hak Imunitas Anggota Parlemen
14 Desember 2021
Gus Muhaimin: MKD Dapat Tanggalkan Hak Imunitas Anggota Parlemen
Sebuah lembaga kontrol dalam institusi apapun termasuk politik, penting dimiliki untuk menghindari kekuasaan yang absolut pada seseorang atau institusi tertentu