TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, yakin laporannya soal kongkalikong anggaran di beberapa kementerian sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) jabatannya. Dia menolak tindakannya itu dinilai menyimpang, seperti yang disampaikan sejumlah politikus.
"Semua tindakan saya sudah sesuai dengan tupoksi. Tupoksi itu jangan hanya dibaca sepotong," kata Dipo dalam rapat kerja dengan Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat, di kompleks Parlemen, Senin, 26 November 2012.
Menurut Dipo, selama ini dia sudah menjalankan tugas berdasarkan petunjuk langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui peraturan presiden. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, dia sudah berdiskusi langsung dengan Presiden ihwal tugas yang harus dia jalankan sebagai sekretaris kabinet.
Sesuai peraturan presiden, Dipo melanjutkan, tugas sekretaris kabinet adalah menyelenggarakan pengelolaan dan pengendalian manajemen kabinet. "Tugas saya bila ada menteri, wakil menteri, sekretaris menteri, yang tak menjalankan tugas akan saya tegur," ujarnya. Tugas ini juga disampaikan langsung oleh Presiden pada saat pelantikan Dipo.
Teguran dan tindakan yang dilakukan Dipo bisa berupa teguran langsung melalui pertemuan, telepon, pesan singkat, atau surat elektronik. "Presiden yang menugaskan saya, bukan saudara (Dewan) yang menentukan."
Tindakan Dipo melaporkan praktek kongkalikong penganggaran yang melibatkan orang kementerian dan Dewan pada Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi topik hangat dalam rapat kerja Dipo bersama Komisi Pemerintahan pagi ini. Sejumlah politikus menilai Dipo bertindak di luar tupoksi.
Anggota Komisi Pemerintahan dari Fraksi Hati Nurani Rakyat, Akbar Faisal, mengatakan laporan yang disampaikan Dipo sudah menyimpang dari tugas dan pokok seorang sekretaris kabinet. Sebagai sekretaris kabinet, Akbar meminta Dipo berfokus pada pembenahan birokrasi di lembaga pemerintahan.
Akbar juga menilai gaya komunikasi Dipo berbeda dengan gaya komunikasi yang dibangun Presiden Yudhoyono. Presiden selama ini membangun komunikasi dengan santun. Menurut Akbar, komunikasi yang dibangun Dipo justru terkesan menyudutkan beberapa menteri.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terpopuler lainnya:
Faisal Basri: Ical Jadi Cawapres, Indonesia Kiamat
Jokowi Berlari Lincah Bak Kancil
Jokowi: Posko Banjir Cukup Satu
Jokowi Ogah Lama-lama Putuskan Nasib Monorel
"Mahfud Tak Perlu Malu Menjadi Calon Presiden"
Sisi Gelap Hakim Yamanie
Berita terkait
Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi
26 hari lalu
Pramono Anung mengaku senang bekerja sama dengan Pratikno.
Baca SelengkapnyaIstri Mendiang PM Shinzo Abe Terima Lukisan Karya SBY dan Dipo Alam
13 Mei 2023
Dipo Alam, mantan Sekretaris Kabinet RI, melukis sosok mendiang PM Shinzo Abe berbusana batik.
Baca SelengkapnyaSeskab Pastikan Larangan Bukber Tidak Berlaku Bagi Masyarakat Umum
24 Maret 2023
Seskab Pramono Anung memastikan larangan buka puasa bersama atau bukber tidak berlaku bagi masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaJokowi Larang Pejabat Gelar Buka Puasa Bersama Selama Ramadan 1444 H
23 Maret 2023
Presiden Jokowi mengeluarkan arahan agar para pejabat tidak menggelar acara buka puasa bersama. Ada 3 arahan dalam surat tersebut.
Baca SelengkapnyaTerus Bergulir Wacana Jokowi 3 Periode, Sekretaris Kabinet dan KSP Angkat Bicara
7 April 2022
Wacana Jokowi 3 periode terus bergulir. Sekretaris Kabinet mengatakan Jokowi telah empat kali menyatakan taat konstitusi
Baca SelengkapnyaPerpanjangan PPKM Darurat, Polda Metro Jaya Belum Terima Instruksi
20 Juli 2021
Jika PPKM Darurat kembali diperpanjang, titik penyekatan yang saat ini sudah berjumlah 100 akan dipertahankan.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Usut Dugaan Korupsi APBN di Dinas Tanaman Pangan Sumut
4 Juli 2020
Korupsi dalam proyek pengadaan tersebut diduga merugikan APBN sebesar Rp 24 miliar dan APBD Sumut Rp 4 miliar.
Baca SelengkapnyaHasil Tes SKD CPNS Setkab dan Kemensetneg Segera Diumumkan
25 Februari 2020
Hasil tes Seleksi Kemampuan Dasar CPNS untuk Kemensetneg dan Setkab telah rampung.
Baca SelengkapnyaSetkab Usul Bentuk Badan Baru untuk Harmonisasi Regulasi
29 November 2018
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan regulasi di Indonesia jumlahnya terlalu banyak sampai mencapai 42 ribu peraturan.
Baca SelengkapnyaAsman Abnur Mundur, Seskab: Bergabung dan Selesai Baik-Baik
15 Agustus 2018
Seskab Pramono Anung menilai pada dasarnya kinerja Asman Abnur sebagai Menteri PAN RB memuaskan.
Baca Selengkapnya