TEMPO.CO, Jakarta - Tim Markas Besar Kepolisian RI sedang mengusut kaburnya teroris tahanan, Roki Apris Dianto, dari Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya, Selasa lalu. Tim Kepolisian memeriksa tiga anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian.
"Ketiganya yang bertugas berjaga saat itu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian RI, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, di kantornya, Kamis, 8 November 2012.
Tim Polri juga memeriksa tujuh petugas jaga dan tiga rekan Roki sebagai terpidana teroris. Tim ini terdiri atas penyidik profesi dan pengamanan, kriminal umum, dan Densus Antiteror. Tim juga berencana memeriksa para pembesuk pada hari kejadian.
"Kamera CCTV juga menjadi bagian dari penyelidikan. Semua yang termonitor di CCTV ini menjadi bagian dari materi penyelidikan," kata Boy. Namun, Boy belum bersedia membeberkan hasil pemeriksaan kamera CCTV tersebut.
Roki kabur pada Selasa siang. Saat itu terdapat sekitar 23 pembesuk. Sebanyak tujuh terpidana teroris yang dititipkan di Rutan Khusus Narkoba Polda Metro Jaya berada di lantai empat. Pembesuk pada umumnya mengunjungi terpidana lain. Roki sendiri tanpa pembesuk.
Menurut Boy, beberapa pembesuk adalah perempuan dan menggunakan cadar. Seusai jam besuk pukul 12.00 WIB, tahanan kembali masuk ke dalam tahanan. "Saat petugas menghitung kembali tahanan, ternyata kurang," kata Boy.
Petugas tahanan pun mencarinya, namun tidak ditemukan. Boy mengatakan Kepolisian menduga kuat Roki kabur dengan mengelabui petugas menggunakan cadar. Tapi, Boy belum memastikan cadar yang dikenakan adalah milik seorang pembesuk dengan cara bergantian memakainya atau ada pembesuk yang sengaja membawakannya.
Roki adalah terpidana delapan tahun dalam kasus peledakan bom di Klaten, Jawa Tengah, pada 2010. Ada juga beberapa rekan Roki ikut dititipkan di Rutan Polda Metro Jaya. Kejaksaan akan segera mengeksekusi vonis Roki.
Selanjutnya, dia akan dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan. Namun, eksekusi tertunda gara-gara Roki kabur. "Sekarang Kepolisian masih berupaya mengejarnya," ucap Boy.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita terkait
Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional
5 jam lalu
Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.
Baca SelengkapnyaPolri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka
11 jam lalu
Polri juga mengajukan permintaan pemblokiran 2.862 situs judi online ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Baca SelengkapnyaPolri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online
18 jam lalu
Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaMabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan
18 jam lalu
Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.
Baca SelengkapnyaPolri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali
1 hari lalu
Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.
Baca SelengkapnyaBareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar
1 hari lalu
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.
Baca SelengkapnyaTak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?
1 hari lalu
Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?
Baca SelengkapnyaPolri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023
1 hari lalu
Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaAncaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba
1 hari lalu
Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.
Baca SelengkapnyaSoal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech
3 hari lalu
Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.
Baca Selengkapnya