TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tanggal 28 Oktober, ada satu lagu wajib yang tak pernah absen dikumandangkan, yaitu Bangun Pemudi Pemuda. Karya Alfred Simanjutak ini semacam template untuk peringatan hari Sumpah Pemuda. "Root-nya untuk lagu nasionalisme pemuda, ya Bangun Pemudi Pemuda," ujar Dimas, vokalis band Twenty First Night, ketika dihubungi Jumat, 19 Oktober 2012.
Lagu yang diciptakan pada 1943 tersebut, menurut Dimas, lugas dan jelas membawa semangat pemudi dan pemuda Indonesia. "Memang untuk saat itu, lagunya tepat momennya, sampai sekarang pun masih cocok," ia menambahkan.
Adapun bagi Saykoji, lagu Bangun Pemudi Pemuda merupakan inspirasi. "Itu adalah lagu wajib yang merupakan salah satu inspirasi waktu buat lagu nasional," ujar pria bernama lengkap Ignatius Rosinaya Penyami ini.
Bagi Igor, Ignatius biasa disapa, lagu nasionalis yang harus dibuat untuk bangsa Indonesia adalah lagu yang menyemangati dan membuat berpikir positif.
Sebab, di tengah masyarakat yang pesimistis, pemerintah yang tidak amanah, dan penegak hukum yang sulit dipercaya, kehadiran lagu penyemangat diharapkan bisa mengembalikan semangat para anak muda.
Telkomsel Semangat Indonesia: Inspirasi untuk Berkontribusi
28 Oktober 2023
Telkomsel Semangat Indonesia: Inspirasi untuk Berkontribusi
Telkomsel Semangat Indonesia" lebih dari sebuah manifesto, hal ini juga menjadi langkah nyata dari komitmen Telkomsel untuk konsisten berkontribusi bagi bangsa dan negara