Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soegondo Djojopoespito Ketua Kongres Pemuda Saat Berusia 23 tahun, Pencetus Sumpah Pemuda

image-gnews
Soegondo Djojopoespito. iup-ugm.com
Soegondo Djojopoespito. iup-ugm.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Soegondo Djojopoespito lahir pada 22 Februari 1905 di Tuban, Jawa Timur. Dia merupakan seorang tokoh pahlawan Indonesia yang berperan dalam lahirnya Sumpah Pemuda. Dia merupakan Ketua Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia dan Ketua Kongres Pemuda II.

Soegondo sudah tertarik pada politik sejak muda, tetapi karena masih pelajar, ia belum dapat bergabung dengan partai politik. Meskipun demikian, ia sering menghadiri rapat-rapat umum. Semangat kebangsaannya semakin kuat ketika ia melanjutkan studi ke Sekolah Hakim Tinggi, yang sekarang menjadi Fakultas Hukum Universitas Indonesia di Jakarta pada 1925. Namun, sekolahnya tidak selesai. Beasiswa dari Belanda dicabut karena ia aktif berpolitik.

Ketika Soegondo kuliah, ia tinggal di rumah pegawai pos dan sering membaca majalah Indonesia Merdeka yang dilarang masuk ke Indonesia. Setelah membaca majalah tersebut, Soegondo semakin sadar akan pentingnya meraih kemerdekaan dan mulai berdiskusi politik serta berjejaring dengan berbagai tokoh nasional seperti Haji Agus Salim.

Pada 1926, Soegondo mendirikan Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia. Perkumpulan itu terinspirasi dari Perhimpunan Indonesia di Belanda. Ia pun terlibat dalam upaya menggulingkan Belanda dengan cara merahasiakan pamflet-pamflet mereka.

Setahun kemudian, ia menjadi Ketua Perhimpunan tersebut dan mengundang wakil-wakil perkumpulan pemuda untuk membentuk panitia kongres pada Juni 1928. Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud, Kongres Pemuda Kedua terlaksana pada 27-28 Oktober 1928 yang diketuai Soegondo. Soegondo memang bukan pemuda biasa, saat itu, usia Soegondo masih 23 tahun.

Soegondo juga memainkan peran penting dalam memperkenalkan lagu Indonesia Raya kepada pemuda Indonesia pada Kongres Pemuda II pada 1928. Meskipun ada ketegangan dengan polisi Belanda karena syair lagu tersebut mengandung kata-kata "merdeka," Soegondo memastikan bahwa lagu ini diperdengarkan tanpa syair pada penutupan kongres sehingga pemuda dapat mendengarnya untuk pertama kalinya.

Setelah Kongres Pemuda II, Soegondo pindah ke Yogyakarta dan menjadi guru di Perguruan Taman Siswa Yogyakarta. Lalu, pada 1930 ia kembali ke Jakarta dan membentuk kepala sekolah Perguruan Rakyat di Gang Kenari Batavia yang didirikan bersama Mr. Soenario. Ia kemudian menikahi Suwarsih pada 1932 dan bersama-sama mendirikan Loka Siswa di Bogor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1933, Soegondo bergabung dengan Partai Pendidikan Nasional Indonesia, pecahan dari Partai Nasional Indonesia (PNI). Bersama Sutan Sjahrir, Soegondo adalah satu dari delapan pendiri Partai Sosialis Indonesia pada 1948. Soegondo aktif sebagai anggota Politbiro Partai Sosialis Indonesia dan Ketua Partai Sosialis Indonesia di Jawa Tengah/Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain peran politiknya, Soegondo juga memiliki profesi lain sebagai guru dan wartawan. Pada 1941, ia menjadi Direktur Kantor Berita Antara bersama Adam Malik sebagai redaktur dan juga seorang wartawan politik. Selama pendudukan Jepang, Soegondo juga bekerja di kantor Shihabu (Kepenjaraan).

Soegondo Djojopoespito turut menyaksikan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah merdeka, ia ditunjuk Sukarno sebagai Menteri Pemuda dan Pembangunan Masyarakat pada kabinet Halim pada 21 Januari hingga 6 September 1950. Soegondo wafat pada 24 April 1978. Selama hidupnya, Soegondo mengejar berbagai peran, termasuk sebagai politikus, birokrat, guru, dan wartawan, menjadikannya tokoh penting dalam sejarah Indonesia.

ANANDA BINTANG  l GRACE S GANDHI

Pilihan Editor: Rapat-rapat Sebelum Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

10 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

Mahasiswa STIP Jakarta bernama Putu Satria Rastika dinyatakan meninggal setelah dianiaya seniornya. Ini bukan kejadian pertama kematian di kampus.


Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

15 jam lalu

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

Presiden Sukarno pernah melarang Manifesto Kebudayaan pada 60 tahun lalu. Apa itu Manikebu dan Lekra yang mengemuka saat itu?


FEB UI Sekolah Bisnis Terbaik di Indonesia Versi QS World University Rankings 2024

1 hari lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
FEB UI Sekolah Bisnis Terbaik di Indonesia Versi QS World University Rankings 2024

Predikat itu diraih FEB UI untuk tiga jurusan, yaitu Accounting & Finance, Business & Management Studies, dan Economics & Econometrics.


Pengajuan UKT Mahasiswa Baru UI Dimulai Hari ini, Simak Jadwal, Prosedur, dan Berkasnya

1 hari lalu

Calon mahasiswa baru mengisi formulir pembayaran biaya pendaftaran melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Bank Mandiri kampus Universitas Hasanuddin, Makassar (13/5). FOTO/Dewi Fajriani
Pengajuan UKT Mahasiswa Baru UI Dimulai Hari ini, Simak Jadwal, Prosedur, dan Berkasnya

Berikut prosedur, jadwal, dan berkas yang harus disiapkan oleh mahasiswa baru untuk menentukan besaran UKT di UI, tahun ini.


Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

1 hari lalu

Dosen di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Vita Silvana meraih penghargaan Japanese Society of Obstetrics and Gynecology (JSOG) Congress Encouragement Award sebagai Best Paper di bidang Reproductive Medicine. Dok. Humas UI
Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

Dosen FKUI dapat bersaing di dunia medis secara global.


SK Biaya Pendidikan UI 2024 Terbit, Kampus Minta Mahasiswa Tak Khawatir soal UKT

1 hari lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
SK Biaya Pendidikan UI 2024 Terbit, Kampus Minta Mahasiswa Tak Khawatir soal UKT

UI meminta mahasiswa tidak khawatir dengan perubahan sistem UKT dan IPI terbaru.


UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

2 hari lalu

Fakultas Kedokteran UI. Foto: UI
UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

UKT bagi mahasiswa Kedokteran dikenal paling mahal di antara jurusan lain. Ternyata hal ini bergantung pada kebutuhan terhadap alat praktik, lokasi kampus, dan lainnya.


UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

2 hari lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Rincian biaya UKT jalur SNBP, SNBT, PPKB, SJP, dan SIMAK UI tahun akademik 2024.


Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

3 hari lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.


Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

5 hari lalu

Mahasiswa Universitas Indonesia melakukan aksi simbolik UI Palestine Solidarity Camp di Lapangan Rotunda, Kampus Depok, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.