Survei LSN: Publik Pilih Kalla Ketimbang Ical

Reporter

Editor

Yuliawati

Senin, 22 Oktober 2012 15:39 WIB

Mantan Wapres Jusuf Kalla (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh (kanan) saat bertemu pada open house di kediaman JK, Jakarta, Minggu (12/9). (ANTARA/Saptono)

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar, Jusuf Kalla, memiliki tingkat elektibilitas yang lebih baik dibandingkan dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Masalah internal Golkar dan menurunnya performa perusahaan milik Ical, panggilan Aburizal, melemahkannya di mata publik.

"Aburizal dianggap biasa saja dan tak punya prestasi,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Umar S. Bakry, dalam rilis survei "Perang Bintang di Final Pilpres 2014", Senin, 22 Oktober 2012. Ical dicalonkan Partai Golkar untuk maju ke Pemilu Presiden 2014.

Survei dilakukan LSN pada 4-20 September 2012 lalu. Dari 1.230 responden, sebanyak 9,4 persen mendukung Kalla. Sedangkan Aburizal hanya memperoleh dukungan 7,1 persen. Umar mengatakan ingatan publik terhadap kinerja Jusuf Kalla menarik simpati.

Kalla dinilai berhasil selama menjabat sebagai wakil presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada periode 2004-2009. "Kalla juga berhasil menampilkan figur yang bersih dan tegas, yang merupakan figur idaman publik," kata Umar.

Tingginya kesukaan publik terhadap Kalla dibandingkan dengan Aburizal juga terlihat dari angka akseptabilitas. Kalla diterima 62 persen responden, sedangkan Aburizal hanya diterima 41,4 persen responden. Kalla juga dinilai lebih tegas dan punya kemampuan memimpin. Sebanyak 48,1 persen responden mengatakan Kalla tegas dan hanya 27,9 persen yang menyatakan Aburizal tegas.

Sebelumnya, dalam survei yang dilakukan Political Weather Station yang diumumkan Ahad, 21 Oktober, disebutkan popularitas Jusuf Kalla lebih besar dibandingkan dengan Aburizal. Survei dilakukan pada 15 September–15 Oktober 2012 terhadap 1.070 responden.

IRA GUSLINA SUFA

Berita lain:

Keseleo Lidah, SBY Jadi ''Presiden Soeharto''

Keputusan Jabar 1 di Tangan Megawati

Ada Yusril Ihza, Abraham Samad Batalkan Agenda

KPK Telusuri Dugaan Korupsi Blok Natuna dan Cepu

Kata Yusril Soal Penyerahan Berkas Simulator SIM




Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

16 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

2 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

13 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

14 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

16 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

17 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

28 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

28 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

28 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya