Brigjen Pol. Boy Rafli Amar menunjukan barang bukti sitaan kejahatan teroris kelompok Thorik berupa senjata api ketika gelar barang bukti di Mabes Polri, Jakarta, (12/9). ANTARA/M Agung Rajasa
TEMPO.CO, Bandung -- Kepolisian berhasil mengendus keberadaan dua anggota kepolisian yang diduga diculik di Poso, Sulawesi Tengah. "Diduga penculiknya dari jaringan Jamaah Ansharut Tauhid," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, di sela kunjungannya ke PT Pindad (Persero), Selasa, 16 Oktober 2012.
Aparat gabungan kepolisian, Tentara Nasional Indonesia, dan pemerintah daerah setempat, kata Boy, masih dikerahkan untuk mencari Brigadir Satu Andi dan Brigadir Sudirman. Mereka hilang sejak 8 Oktober 2012. Keduanya sedang menyidik kasus teror bom di Poso, Sulawesi Tengah. Boy belum dapat memastikan sampai kapan pencarian akan dilakukan. "Yang jelas sampai ditemukan," kata Boy.
Polisi menduga JAT terlibat dalam hilangnya dua anggota tersebut karena Dusun Tamanjeka diketahui sebagai daerah operasi mereka. "Kami curiga kelompok itu masih aktif di daerah pegunungan sekitar," kata Boy.
Juru bicara JAT, Son Hadi, membantah telah menculik dua anggota kepolisian yang hilang di Poso. Ia mengatakan tuduhan ini tidak mendasar karena tidak ada bukti. “Mengapa kami selalu dikambinghitamkan?” kata Son Hadi.