TEMPO.CO, Yogyakarta-Air sebagai zat gizi dideklarasikan. Hal itu dilakukan untuk menyongsong Hari Pangan Sedunia dan peringatan 50 tahun Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sabtu 13 Oktober 2012. “Deklarasi ini bisa mengawali penguatan kampanye pentingnya air dalam pemenuhan gizi seimbang kepada masyarakat Indonesia,” ujar Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti dalam acara itu.
Selama ini, Ali melanjutkan, sebagian besar masyarakat, bahkan sebagian petugas bidang kesehatan pemerintah, belum memahami pentingnya air sebagai zat gizi esensial bagi tubuh manusia. “Indikasinya bahkan terlihat dari tingginya kasus kematian bayi akibat kekurangan air saat terserang diare,” katanya.
Ali menjelaskan bahwa pemenuhan kebutuhan air bagi warga Indonesia merupakan salah satu perhatian utama pemerintah, mengingat ini termasuk indikator keberhasilan dalam program Millennium Development Goals (MDGs) bidang kesehatan lingkungan.
Karena itu, kata Ali, selain menggenjot sosialisasi air sebagai zat gizi esensial, Kementerian Kesehatan sedang mematangkan rencana kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dalam program pemenuhan kebutuhan air bersih untuk minum dan jamban. “Masih banyak kabupaten memiliki 40 persen warga yang belum bisa mengakses air bersih secara memadai.”
Di tempat yang sama, Direktur Bina Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Minarto, mengatakan hingga kini air belum banyak masuk dalam sosialisasi ihwal pemenuhan gizi. Padahal, katanya, telah dicetuskan konsep piramida tumpeng gizi seimbang yang menempatkan air pada posisi terbesar dibanding semua jenis makanan yang diperlukan tubuh.
“Data riset kami menunjukkan 46 persen warga Indonesia kekurangan asupan air, orang dewasa butuh paling banyak, yakni 2,5 liter per hari,” kata Minarto.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM | ANANG ZAKARIA
Berita terkait
Sifat Air Tanah dan Bahaya Eksploitasi Air Tanah Berlebihan Bagi Lingkungan
2 September 2023
Proses pembentukan air tanah diawali dengan hujan yang jatuh di permukaan bumi, diserap ke dalam tanah kemudian melalui proses yang disebut infiltrasi.
Baca SelengkapnyaLPBI NU Usul Perda Penyelenggaraan dan Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah Direvisi
5 Agustus 2023
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana Indonesia (LPBI) NU DKI Jakarta Laode Kamaludin meminta agar Perda tentang pajak air tanah direvisi.
Baca SelengkapnyaAir Minum Jakarta Tercemar Bakteri E. Coli dari Tinja akibat Eksploitasi Air Tanah
15 November 2022
Arief Nasrudin menyebutkan penyebab air minum di Jakarta tercemar bakteri E. coli dari tinja karena eksploitasi air tanah berlebihan.
Baca SelengkapnyaPAM Jaya Butuh Pasokan Air Baku 11.150 Liter per Detik untuk Raih Target 2030
9 Agustus 2022
Untuk penuhi air baku, PAM Jaya juga akan mengembangkan SPAM Pesanggrahan, SPAM Jatiluhur I, SPAM Buaran dan SPAM Ir H Djuanda/Jatiluhur II.
Baca SelengkapnyaHentikan Eksploitasi Air Tanah di Jakarta, DKI Harus Percepat Bangun Pipa Air Minum
8 Agustus 2022
Jika eksploitasi air tanah berlangsung terus-menerus, diprediksi 90 persen wilayah Jakarta akan tenggelam pada 2050.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI akan Tegas soal Zonasi Bebas Air Tanah Mulai Agustus 2023
23 Juli 2022
Gedung berlantai lebih dari delapan dan luas lahan lebih dari 5 ribu meter persegi tidak diizinkan lagi memakai air tanah
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno Berita Kemarin: Mahasiswi Undip di Sea Games, Banjir Rob di Semarang
25 Mei 2022
Selain medali emas SEA Games dari Mahasiswi Undip dan Banjir rob Semarang, ada pula berita tentang jumlah penutur Bahasa Indonesia di dunia kini.
Baca SelengkapnyaBanjir Rob Parah Terjang Semarang, Pakar Lingkungan: Banyak Problem di Pesisir
24 Mei 2022
Sebanyak 13 daerah di Jawa Tengah dilanda banjir rob sejak Senin hingga hari ini, Selasa 24 Mei 2022.
Baca SelengkapnyaMinta PDAM Kurangi Penggunaan Air Tanah, Berikut Intruksi PUPR
9 Desember 2021
PUPR minta PDAM bisa mengolah air minum dengan tidak menggunakan air tanah.
Baca SelengkapnyaPantai Utara Jawa Tengah Tenggelam, Ini Langkah yang Diambil Pemdanya
15 Oktober 2021
Di antara upaya jangka pendek yang dilakukan Pemda Jawa Tengah adalah pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut dan kolam retensi.
Baca Selengkapnya