KPK Usut Aliran Uang Negara ke Kongres Demokrat

Reporter

Selasa, 2 Oktober 2012 12:57 WIB

Suasana bangunan wisma putri dan putra junior di kawasan proyek Pusat Pendidikan, Pengembangan, dan Sekolah Olah Raga Nasional, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/5). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Busyro Muqoddas, mengatakan KPK sedang mengusut dugaan penggunaan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010.

"Ini soal abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan) dari kasus Hambalang. Kalau nanti terbukti ada sejumlah APBN yang terkait dengan kasus Hambalang, mengalir misalnya ke Kongres dan ada bukti-buktinya, ya kami akan lacak sampai ke sana," kata Busyro di kantornya, Selasa, 2 Oktober 2012. Busyro mengaku sedang mendalami kasus tersebut.

Dia mengatakan meskipun penyelidikan tersebut terkait dengan kasus suap, tetapi perkara pokoknya adalah proyek pembangunan pusat olah raga di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Dari penyidikan proyek fisik berbiaya Rp 1,07 triliun tersebut, kata Busyro, KPK mengembangkannya.

"Kasus ini berasal dari suap, tetapi kan ada tindakan suap itu yang diberikan ke pihak-pihak lain," kata Busyro.

Dalam proyek fisik Hambalang, KPK sudah menetapkan seorang tersangka yaitu Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Menteri Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar. Pejabat pembuat komitmen ini diduga telah menyalahgunakan wewenang sehingga merugikan negara miliaran rupiah.

Adapun dalam penyelidikan baru, KPK mengusut dugaan adanya suap dan proses penerbitan sertifikat tanah Hambalang seluas 32 hektare. Dalam penyelidikan ini, KPK sudah memeriksa beberapa orang dekat Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Mereka adalah sopir dan staf pribadi Anas bernama Priyadi dan Nurrahmad Rusdam. Ada lagi Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Cilacap Tridianto, dan bekas ajudan Nazar, Wahyudi Walujo.

Hari ini, KPK juga memeriksa Ketua Partai Demokrat, Umar Arsal. Anggota Komisi Pertanahan Dewan Perwakilan Rakyat ini sempat mendatangi kantor KPK, namun kembali ke Kompleks Parlemen Senayan untuk mengikuti Rapat Paripurna. Umar membenarkan diperiksa mengenai Kongres Demokrat. "Di suratnya dijelaskan hanya soal Kongres Demokrat," kata Umar.

Dugaan penggunaan dana proyek Hambalang pernah dibeberkan oleh Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat. Nazar menuding Anas menerima Rp 50 miliar untuk pemenangannya dalam Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung.

Duit itu yang kemudian dibagi-bagikan kepada peserta Kongres agar memilih Anas sebagai Ketua Umum. Anas ketika diminta konfirmasi membantah semua tuduhan Nazar.

Busyro mengatakan belum menemukan bukti-bukti soal penggunaan APBN untuk kepentingan Kongres. "Itu sedang kami dalami," kata dia. Dia berujar, penyidik sedang mengumpulkan fakta-fakta untuk dianalisis. "Kalau ada aliran dana yang dialirkan kepada orang lain, Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang bisa diterapkan."

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita terkait

Demokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN

13 April 2023

Demokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN

Politikus Demokrat Herman Khaeron menilai pidato Anas Urbaningrum lebih cenderung mengarahkan pada politik persahabatan, alih-alih politik permusuhan.

Baca Selengkapnya

Pengembangan Kawasan Olahraga Hambalang Terganjal Masalah Hukum

17 Maret 2021

Pengembangan Kawasan Olahraga Hambalang Terganjal Masalah Hukum

Menpora Zainuddin Amali merespons kemungkinan Kawasan Olahraga Hambalang sebagai lokasi pemusatan latihan nasional.

Baca Selengkapnya

KPK Beri Lampu Hijau Pembangunan Hambalang Dilanjutkan, tapi ...

21 Juli 2020

KPK Beri Lampu Hijau Pembangunan Hambalang Dilanjutkan, tapi ...

Pembangunan proyek Hambalang sebagai lokasi pelatnas sudah mendapat lampu hijau dari KPK untuk dilanjutkan, namun terkendala wabah Covid-19.

Baca Selengkapnya

Menpora Susun Grand Design Olahraga, Akan Lahirkan Zohri Baru

27 Mei 2020

Menpora Susun Grand Design Olahraga, Akan Lahirkan Zohri Baru

Kemenpora sedang menyusun Grand Design Olahraga Nasional untuk menghasilkan atlet berprestasi secara sistematik

Baca Selengkapnya

SBY: Saya Menahan Emosi Difitnah Soal Century dan Hambalang

11 November 2018

SBY: Saya Menahan Emosi Difitnah Soal Century dan Hambalang

Curahan hati ini diungkapkan SBY saat menutup pembekalan calon anggota legislatif Partai Demokrat yang sudah berlangsung sejak kemarin.

Baca Selengkapnya

Ajukan PK, Anas Urbaningrum Minta Divonis Bebas

12 Juli 2018

Ajukan PK, Anas Urbaningrum Minta Divonis Bebas

Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta divonis bebas lewat permohonan PK dalam kasus Hambalang.

Baca Selengkapnya

Ajukan PK, Anas Urbaningrum Gunakan Empat Novum Ini

24 Mei 2018

Ajukan PK, Anas Urbaningrum Gunakan Empat Novum Ini

Dalam peninjauan kembali atau PK tersebut, Anas Urbaningrum mengajukan empat bukti baru atau novum.

Baca Selengkapnya

Jalani Hukuman 3,5 Tahun, Choel Dikirim ke Penjara Sukamiskin

21 Juli 2017

Jalani Hukuman 3,5 Tahun, Choel Dikirim ke Penjara Sukamiskin

Choel Mallarangeng akan menjalani hukumannya selama 3,5 tahun penjara di Lapas Sukamiskin, Bandung.

Baca Selengkapnya

Setelah Bebas, Andi Mallarangeng Kembali ke Demokrat Bantu SBY  

20 Juli 2017

Setelah Bebas, Andi Mallarangeng Kembali ke Demokrat Bantu SBY  

Selain kembali bergabung dengan Partai Demokrat dan membantu SBY, Andi Mallarangeng berencana kembali mengajar di kampus.

Baca Selengkapnya

Andi Alifian Malarangeng Hari Ini Bebas Murni

19 Juli 2017

Andi Alifian Malarangeng Hari Ini Bebas Murni

Andi Mallarangeng terpidana kasus korupsi Hambalang telah dinyatakan bebas murni, mulai hari ini.

Baca Selengkapnya