KPK Akui Periksa Umar Arsal Soal Hambalang  

Reporter

Selasa, 2 Oktober 2012 12:05 WIB

Seorang pekerja melintasi wisma putri junor di kawasan proyek Pusat Pendidikan, Pengembangan, dan Sekolah Olah Raga Nasional, Hambalang, Bogor, (30/5). Menpora memerintahkan penghentian sementara proyek pembangunan pusat olahraga senilai Rp1,2 triliun khususnya di lokasi amblesnya gedung tersebut. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi, membenarkan penyidik telah memeriksa politikus Partai Demokrat, Umar Arsal, dalam penyelidikan proyek pembangunan pusat olahraga di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

"Penyidik membutuhkan keterangan yang bersangkutan terkait dengan penyelidikan Hambalang," kata Johan, Selasa, 2 Oktober 2012. Johan mengatakan KPK sedang mengusut proyek Hambalang secara menyeluruh, baik dugaan suap maupun proses pengadaan dan penerbitan sertifikat tanah Hambalang.

Adapun dalam proyek fisik Hambalang berbiaya Rp 1,07 triliun, KPK sudah menetapkan seorang tersangka, yaitu Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Menteri Pemuda dan Olahraga, Deddy Kusdinar. Pejabat pembuat komitmen ini diduga telah menyalahgunakan wewenang sehingga merugikan negara miliran rupiah.

Umar Arsal mendatangi kantor KPK sekitar pukul 08.30 WIB. Dia hanya menghadap penyidik sekitar 30 menit, lalu kembali lagi ke kompleks Parlemen Senayan. "Karena saya ada rapat paripurna. Nanti saya diperiksa lagi," kata dia.

Anggota Komisi Pertanahan Dewan Perwakilan Rakyat ini mengatakan dirinya akan diperiksa mengenai kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010 lalu. "Di suratnya dijelaskan hanya soal kongres Demokrat," kata Umar.

Soal kongres ini dibeberkan oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Nazar menuding Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat, menerima hadiah Toyota Harrier dari PT Adhi Karya Tbk, rekanan proyek Hambalang.

Dia juga menuduh Anas menerima Rp 50 miliar untuk pemenangannya dalam kongres di Bandung. Duit itu yang kemudian dibagi-bagi kepada peserta kongres agar memilih Anas sebagai ketua umum. Anas membantah semua tuduhan Nazar tersebut.

Dalam penyelidikan tersebut, KPK sudah memeriksa sopir dan staf pribadi Anas, yaitu Priyadi dan Nurrahmad Rusdam. Tapi, keduanya enggan berkomentar banyak seusai pemeriksaan.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Cilacap, Tridianto, dan bekas ajudan Nazar, Wahyudi Walujo, juga diperiksa KPK pada pekan lalu. Tridianto membenarkan dirinya dicecar pertanyaan soal kongres Partai Demokrat.

Mengenai dugaan suap dalam kongres, Umar ikut membantahnya. "Soal aliran dana, itu fitnah. Itu tidak ada," kata Umar. Saat kongres, Umar mengaku sebagai penanggung jawab pemenangan Anas untuk wilayah Sulawesi.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita terkait

Demokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN

13 April 2023

Demokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN

Politikus Demokrat Herman Khaeron menilai pidato Anas Urbaningrum lebih cenderung mengarahkan pada politik persahabatan, alih-alih politik permusuhan.

Baca Selengkapnya

Pengembangan Kawasan Olahraga Hambalang Terganjal Masalah Hukum

17 Maret 2021

Pengembangan Kawasan Olahraga Hambalang Terganjal Masalah Hukum

Menpora Zainuddin Amali merespons kemungkinan Kawasan Olahraga Hambalang sebagai lokasi pemusatan latihan nasional.

Baca Selengkapnya

KPK Beri Lampu Hijau Pembangunan Hambalang Dilanjutkan, tapi ...

21 Juli 2020

KPK Beri Lampu Hijau Pembangunan Hambalang Dilanjutkan, tapi ...

Pembangunan proyek Hambalang sebagai lokasi pelatnas sudah mendapat lampu hijau dari KPK untuk dilanjutkan, namun terkendala wabah Covid-19.

Baca Selengkapnya

Menpora Susun Grand Design Olahraga, Akan Lahirkan Zohri Baru

27 Mei 2020

Menpora Susun Grand Design Olahraga, Akan Lahirkan Zohri Baru

Kemenpora sedang menyusun Grand Design Olahraga Nasional untuk menghasilkan atlet berprestasi secara sistematik

Baca Selengkapnya

SBY: Saya Menahan Emosi Difitnah Soal Century dan Hambalang

11 November 2018

SBY: Saya Menahan Emosi Difitnah Soal Century dan Hambalang

Curahan hati ini diungkapkan SBY saat menutup pembekalan calon anggota legislatif Partai Demokrat yang sudah berlangsung sejak kemarin.

Baca Selengkapnya

Ajukan PK, Anas Urbaningrum Minta Divonis Bebas

12 Juli 2018

Ajukan PK, Anas Urbaningrum Minta Divonis Bebas

Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta divonis bebas lewat permohonan PK dalam kasus Hambalang.

Baca Selengkapnya

Ajukan PK, Anas Urbaningrum Gunakan Empat Novum Ini

24 Mei 2018

Ajukan PK, Anas Urbaningrum Gunakan Empat Novum Ini

Dalam peninjauan kembali atau PK tersebut, Anas Urbaningrum mengajukan empat bukti baru atau novum.

Baca Selengkapnya

Jalani Hukuman 3,5 Tahun, Choel Dikirim ke Penjara Sukamiskin

21 Juli 2017

Jalani Hukuman 3,5 Tahun, Choel Dikirim ke Penjara Sukamiskin

Choel Mallarangeng akan menjalani hukumannya selama 3,5 tahun penjara di Lapas Sukamiskin, Bandung.

Baca Selengkapnya

Setelah Bebas, Andi Mallarangeng Kembali ke Demokrat Bantu SBY  

20 Juli 2017

Setelah Bebas, Andi Mallarangeng Kembali ke Demokrat Bantu SBY  

Selain kembali bergabung dengan Partai Demokrat dan membantu SBY, Andi Mallarangeng berencana kembali mengajar di kampus.

Baca Selengkapnya

Andi Alifian Malarangeng Hari Ini Bebas Murni

19 Juli 2017

Andi Alifian Malarangeng Hari Ini Bebas Murni

Andi Mallarangeng terpidana kasus korupsi Hambalang telah dinyatakan bebas murni, mulai hari ini.

Baca Selengkapnya