TEMPO.CO, Jakarta - Liputan khusus majalah Tempo tentang Pengakuan Algojo 1965 edisi Senin, 1 Oktober 2012 memuat kesaksian para pelaku. Burhan Zainuddin Rusjiman, 72 tahun, menjadi algojo untuk wilayah Yogyakarta, Manisrenggo dan Kaliwedi Klaten Jawa Tengah. Inilah penuturannya:
Saya dijuluki Burhan Kampak. Ini karena saat terjadi konflik pada 1965-1966, saya sering membawa kampak (kapak) panjang untuk memburu orang yang diduga terlibat komunis. Tapi saya juga kerap mengeksekusi dengan pistol. Prinsip saya, daripada dibunuh, lebih baik membunuh.
Kebencian saya terhadap komunisme dimulai sejak mahasiswa, ketika menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Saya yakin, komunis musuh semua agama. Salah satunya karena fatwa Muktamar Majelis Ulama Indonesia di Sumatera Selatan pada pertengahan 1962. MUI menyatakan komunisme haram karena atheis. Mulai saat itu saya berpikir, orang PKI kalau bisa dibina ya dibina, kalau tidak mau ya dibinasakan.
Ketika G30S meletus, perang terhadap PKI dan simpatisan pendukungnya gencar saya lakukan di Yogyakarta. Khususnya setelah kedatangan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) ke Yogyakarta sekitar Oktober 1965. Kedatangan pasukan di bawah komando Kolonel Sarwo Edhie Wibowo itu menjadi angin segar bagi gerakan massa Islam.
Dengan posisi saya sebagai staf satu Laskar Ampera Aris Margono dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), saya mendapat license to kill, izin untuk membunuh orang yang dipastikan terlibat PKI. Ada 10 orang yang diberi pistol, lalu dilatih di Kaliurang. Pistol jenis FN diberikan sekitar November 1965. Yang dapat pistol dan diberi pelatihan menembak cuma petinggi organisasi mahasiswa.
Wilayah operasi saya tidak hanya di Yogyakarta. Saya juga sering ikut operasi di Luweng Gunungkidul, hingga Manisrenggo dan Kaliwedi di Klaten, Jawa Tengah. Di Luweng, eksekusi dilakukan pada malam dengan cara mendorong orang yang ditutup matanya dari tebing tinggi ke aliran sungai yang mengalir ke pantai selatan Jawa.
Pengakuan lebih lengkap, lihat di majalah Tempo.
TIM TEMPO
Baca juga:
Liputan Khusus G30S
Kesaksian Para Algojo 1965
Para Jagal dari Tahun yang Kelam
108 Arwah Korban G30S Disucikan di Bali
Kebun Sawit, Inspirasi Film The Act of Killing
Berita terkait
Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme
18 November 2023
Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila.
Baca SelengkapnyaSituasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima
28 September 2023
Menjelang meletusnya G30S 1965, situasi politik sangat tegang. PKI dan TNI bersitegang soal angkatan kelima.
Baca SelengkapnyaHari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi
5 Mei 2023
Pemikiran Karl Marx dituangkan pada sejumlah buku, dua di antaranya adalah Das Kapital dan Communist Manifesto.
Baca SelengkapnyaMengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta
26 Februari 2023
Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.
Baca SelengkapnyaAnwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya
7 Januari 2023
PM Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan tak akan menerima LGBT, sekularisme, dan komunisme di pemerintahannya. Ia mengatakan telah difitnah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat
29 November 2022
Juru Bicara Tim Sosialisasi RKUHP, Albert Aries mengatakan pasal 188 tidak akan mencederai kebebasan berpikir dan berpendapat.
Baca SelengkapnyaPerlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP
29 November 2022
Anggota DPR Komisi Hukum Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, menilai perlu ada tafsir ketat terhadap pasal 188 RKUHP.
Baca Selengkapnya5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas
26 September 2022
G30S menjadi salah satu peristiwa kelam perjalanan bangsa ini. Berikut situasi-situasi menjadi penyebab peristiwa itu, termasuk dampak setelah G30S.
Baca SelengkapnyaDraf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara
11 Juli 2022
RKUHP juga menyebut penyebaran ideologi komunisme atau marxisme-leninisme juga diancam penjara, kecuali belajar untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaSejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?
1 Juni 2022
Pemerintah belakangan menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional. Sejak kapan hal tersebut berlaku?
Baca Selengkapnya