DPR Tuntut Tanggung Jawab Bupati Sampang  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 28 Agustus 2012 12:15 WIB

Rangka sepeda yang hangus terbakar di antara puing rumah yang dibakar ketika konflik di Desa Karang Gayam, Sampang, Madura, Senin, (8/27). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pertahanan dan Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat Tubagus Hasanuddin menilai Bupati Sampang dan Kepala Kepolisian Resor Sampang harus bertanggung jawab atas tragedi yang menimpa komunitas Syiah di sana. Menurut dia, dua pucuk pimpinan ini lebih bertanggung jawab ketimbang aparat intelijen seperti pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kepala daerah dan pimpinan aparat kepolisian itu dalam undang-undang berkewajiban melindungi semua masyarakat," ujarnya kepada Tempo di kompleks parlemen, Selasa, 28 Agustus 2012.

Ahad kemarin, terjadi penyerangan terhadap kelompok Syiah di Sampang, Madura, Jawa Timur. Rumah milik Tajul Muluk, pemimpin Syiah Sampang, dan para pengikutnya diserang, yang menewaskan satu orang, lima orang kritis, serta ratusan anak-anak mengalami trauma kejiwaan karena menyaksikan aksi brutal itu. Presiden SBY menilai kejadian ini disebabkan oleh lemahnya intelijen. Menurut Presiden, peristiwa ini bisa dielakkan jika aparat intelijen sigap.

Hasanuddin mengatakan intelijen di era Reformasi tidak sama dengan intel di zaman Orde Baru. Di era Orde Baru, intel juga bertindak sebagai eksekutor yang melakukan tindakan dan kegiatan operasional dan boleh "melakukan" apa pun. "Di era demokrasi, intel terbatas hanya mencari, mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpulkan informasi. Kesimpulannya diberikan pada eksekutor. Pada level daerah itu, gubernur, bupati, wali kota, kepala polres, Komandan Distrik Militer, sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat," kata dia.

"Presiden tampaknya masih menggunakan pemahaman intelijen Orba," ujarnya. Dalam kasus Sampang, menurut dia, intelijen sebenarnya sudah memberikan informasi kepada para eksekutor. Namun, informasi yang diberikan intelijen seperti diabaikan. "Sehingga yang salah itu bukan intelnya. Tapi Kepala Daerah dan Kapolres sebagai pimpinan Kominda (Komunitas Intel Daerah)," kata Hasanuddin.

Pengabaian informasi seperti ini, menurut Hasanuddin, bukan terjadi sekali ini. Dia berharap, Presiden tidak hanya melakukan retorika dengan menurunkan menteri-menterinya ke Sampang. Hasanuddin meminta pemerintah segera membentuk tim evaluasi kasus ini untuk dijadikan perbaikan dalam menangani konflik yang akan datang. Pola koordinasi dan pemanfaatan informasi intelijen harus dievaluasi menyeluruh.

"Saya meminta SBY lebih serius menangani konflik di daerah lainnya, jangan hanya di Sampang."

FEBRIYAN

Berita Terpopuler Lainnya:

Gubernur Soekarwo Akui Kecolongan Kasus Sampang
6 Warga Syiah Sampang Dievakuasi dari Hutan
Para Menteri Pindah Rapat Soal Sampang Di Grahadi
Suami Diam-diam Jadi Donor Sperma, Istri Menggugat

Survei: Wanita Malaysia Paling Tak Setia

Istri Wayne Rooney Berpesta Ketika Suaminya Sakit




Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

22 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

6 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya